Harga Minyak Dunia Terangkat Sentimen Badai di Teluk Meksiko
Harga minyak mentah dunia meningkat pada akhir pekan lalu setelah tiga hari beruntun melemah. Penguatan dipicu sentimen badai di Teluk Meksiko. Namun, harga minyak anjlok secara mingguan karena pasar bersiap menghadapi pertambahan stok minyak dan sentimen kesepakatan nuklir di dunia.
Melansir Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terangkat US$1,33 atau 2 persen menjadi US$66,44 per barel di London ICE Futures Exchange. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik US$1,64 atau 2,65 persen menjadi US$63,54 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kendati begitu, harga minyak Brent secara mingguan turun 3,3 persen. Begitu juga dengan WTI, harganya turun 2,7 persen.
“Badai awal ini mendorong pedagang untuk membeli minyak mentah menjelang akhir pekan untuk mengantisipasi potensi penutupan produksi,” kata Analis senior Price Futures Group Phil Flynn.
Namun, menurutnya, kenaikan harga minyak agak terbatas karena Iran diperkirakan akan menambah produksi sekitar lebih dari 1 juta barel pada akhir musim panas ini. Selain itu, Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan Amerika Serikat siap untuk mencabut sanksi pada sektor minyak, perbankan, dan pengiriman bagi negaranya.
Sementara di negeri Paman Sam, produsen minyak menambah rig migas untuk minggu keempat berturut-turut karena harga minyak yang lebih tinggi mendorong beberapa pembor untuk kembali ke sumur. Totalnya, dari 2 rig menjadi 455 rig dalam seminggu.
Di sisi lain, harga minyak juga dipengaruhi sentimen kesepakatan nuklir antara Iran dan Uni Eopa. Sentimen lain karena pasar memperkirakan kebutuhan minyak akan naik seiring mulai meningkatnya mobilitas masyarakat dunia, meski kasus di Asia tengah mengkhawatirkan.
Proyeksi JP Morgan, harga minyak Brent bisa menyentuh kisaran US$74 per barel untuk kontrak Desember 2021. Menurut JP Morgan, permintaan minyak setidaknya perlu mencapai di atas 102,6 juta barel per hari pada kuartal III 2021 dan naik menjadi 103,6 juta barel per hari pada kuartal IV 2021.
Sementara Barclays memperkirakan rata-rata harga minyak Brent akan berada di kisaran US$66 per barel dan WTI US$62 per barel pada tahun ini. Namun, spekulasi pasar memunculkan prediksi harga Brent bisa tembus US$100 per barel.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : PUSHEP