Israel dan Kelompok Militan di Gaza Umumkan Gencatan Senjata
Israel dan dua kelompok utama bersenjata di Gaza menyetujui gencatan senjata senjata pada Kamis waktu setempat demi rangkaian kekerasan mematikan yang memasuki hari ke-11 sejak pecah pada 10 Mei 2021 lalu.
Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu seperti dikutip AFP, mengungkapkan bahwa kabinet keamanan telah sepakat dengan suara bulat menerima rekomendasi dan inisiatif Mesir untuk melakukan gencatan senjata tanpa syarat.
“Timbal balik dan tanpa syarat,” tulis pernyataan tersebut sebagaimana diusulkan oleh mediator Mesir, seperti dikutip Reuters.
Namun begitu pernyataan Israel tidak menyebutkan kapan gencatan senjata akan mulai berlaku.
Sedangkan kelompok Hamas dan Jihad Islam–yang merupakan dua kelompok utama bersenjata di Palestina–pun kemudian mengonfirmasi gencatan senjata itu melalui sebuah pernyataan bahwa aksi tersebut akan mulai berlaku pada Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.
Seteru sengit dan mematikan antara tentara Israel dan kelompok militan di Palestina pecah sejak 10 Mei 2021 lalu. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam sidang majelis umum pada Kamis (20/5) meminta kedua belah pihak untuk segera menghentikan pertempuran.
“Jika ada neraka di bumi ini, maka itu adalah hidup dari anak-anak di Gaza,” ungkap Guterres.
Kabar ihwal kesepakatan gencatan senjata mengemuka sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan, “penurunan yang signifikan”, atas konflik di Jalur Gaza ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Desakan Biden itu terjadi di tengah tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar dan PBB.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sebelumnya menghadiri pertemuan dengan para pejabat tinggi keamanan menjanjikan akan mencapai tujuan kampanye militer yakni pemulihan ketenangan dan keamanan bagi warga Israel.
Adapun seorang pejabat Hamas mengungkapkan kepada Reuters bahwa gencatan senjata ini akan saling menguntungkan dan terjadi serentak.
Setidaknya dalam 11 hari belakangan, serangan udara dan baku tembak terjadi antara tentara Israel dan kelompok militan bersenjata di Palestina. Peperangan itu mengakibatkan ratusan korban tewas dari warga sipil.
Jumlah penduduk di Jalur Gaza, Palestina, yang tewas akibat serangan Tentara Israel hingga kini mencapai 232 orang, termasuk 65 di antaranya anak-anak. Sementara sedikitnya 1.900 orang terluka.
Otoritas Hamas menyebut areal luas yang kini penuh puing-puing bangunan tersebut membuat sekitar 120.000 orang mengungsi.
Sedangkan jumlah korban tewas dari pihak Israel akibat serangan roket milisi Palestina dari Jalur Gaza tercatat sebanyak 12 orang.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia