Kesepakatan Nuklir AS-Iran Bebani Harga Minyak
Harga minyak mentah dunia tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (19/5) waktu Amerika Serikat (AS). Pelemahan terjadi usai AS dan Iran menghidupkan kembali kesepakatan yang membatasi pengembangan senjata nuklir.
Mengutip Antara, Rabu (19/5), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli turun 75 sen atau 1,1 persen menjadi US$68,71 per barel. Lalu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni turun 78 sen atau 1,2 persen menjadi US$65,49 per barel.
Duta Besar Rusia untuk PBB Mikhail Ulyanov mengatakan kemajuan terkait kesepakatan yang membatasi pengembangan senjata nuklir mengalami kemajuan yang signifikan.
Jika AS mencabut sanksi terhadap Iran, maka negara itu dapat meningkatkan pengiriman minyak, sehingga pasokan global akan bertambah.
“Itu bisa menempatkan sejumlah besar minyak mentah di pasar, itulah sebabnya kami terus bergerak lebih rendah sekarang,” ungkap Direktur Energi Berjangka di Mizuho Bob Yawger.
Sementara, Inggris semakin melonggarkan kegiatan di ruang publik dan Eropa membuka kembali aktivitas di kota. Kasus di AS juga semakin menurun dan New York mencabut persyaratan masker untuk orang yang divaksinasi.
“Kisah pemulihan permintaan minyak mentah selama paruh kedua tahun ini masih mendukung harga minyak yang jauh lebih tinggi pada akhir tahun. Dengan berita Iran ini kemungkinan memangkas beberapa dolar dari target akhir tahun sebagian besar analis,” kata Analis Pasar Senior di Pialang Berjangka OANDA Edward Moya.
Sebagai informasi, harga minyak mentah dunia kemarin bergerak menguat.
Tercatat, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 75 sen atau 1,1 persen menjadi US$69,46 per barel dan WTI untuk pengiriman Juni naik 90 sen atau 1,4 persen menjadi US$66,27 per barel.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia