Deg-degan Tunggu Keputusan OPEC+, Harga Minyak Mentah Naik
Harga minyak mentah naik meski kasus infeksi Covid-19 di India masih sangat mengkhawatirkan. Pelaku pasar kini mencermati pertemuan para kartel yang tergabung OPEC+ dalam minggu ini.
Harga minyak mentah berjangka masing-masing terapresiasi 0,34%. Kontrak Brent kini berada di US$ 65,87/barel. Sementara itu kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) dibanderol di US$ 62,12/barel.
“Jelas ada beberapa kekhawatiran seputar prospek permintaan, terutama tentang bagaimana situasi Covid-19 berkembang di India,” kata analis ING Economics dalam sebuah catatan.
Pemerintah India memerintahkan militer negara itu untuk membantu menanggapi infeksi virus Corona yang melonjak.
Hanya dalam satu bulan rata-rata kasus harian di India melonjak sampai 7x. Sebulan lalu rata-rata kasus infeksi harian Covid-19 di India tercatat mencapai 44 ribu kasus. Namun sekarang angkanya sudah mendekati 300 ribu kasus per hari.
Tidak hanya kasus infeksi saja yang meningkat. Angka kematian akibat Covid-19 juga ikut melesat. Dalam kurun waktu sebulan, angka kematian harian Covid-19 di India melonjak hampir 10x.
OPEC dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia sebagai kelompok yang dikenal dengan sebutan OPEC+, akan membahas kebijakan produksi pada pertemuan minggu ini.
Komite teknis bersama OPEC+ tetap mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak tahun ini. Namun mereka memiliki kekhawatiran tentang lonjakan kasus Covid-19 di India dan di tempat lain.
“Pertanyaan besarnya adalah apakah OPEC+ merasa situasinya cukup buruk untuk mengubah pelonggaran produksi yang direncanakan mulai 1 Mei,” kata ING. “Kami masih berharap bahwa grup tidak akan mengumumkan perubahan pada rencananya saat mereka bertemu besok.” lanjut ING sebagaimana diwartakan Reuters.
Di tengah ancaman kenaikan kasus infeksi di India, para kartel yang tergabung dalam OPEC+ berencana untuk memompa sejumlah pasokan ke pasar. Meski secara bertahap banyak yang khawatir bahwa pemulihan permintaan minyak masih akan suram. Hal ini menjadikan downside risk di pasar menjadi semakin tinggi.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Bisnis.com