Sempat Kalah Pamor dari Bitcoin, Emas Mulai Unjuk Gigi Lagi

Sempat kalah pamor dari anak kemarin sore bernama Bitcoin, emas pun mulai unjuk gigi. Kemarin harga si logam kuning melesat dan tembus ke atas level US$ 1.750/troy ons.

Di pasar spot kemarin harga emas naik 1,6% ke US$ 1.763/troy ons. Namun pagi ini, Jumat (16/4/2021), harga bullion mengalami penurunan sebesar 0,14% ke US$ 1.760/troy ons.

Kenaikan harga emas membuatnya mencapai level tertingginya dalam satu setengah bulan terakhir.

Apresiasi emas di pasar tak lepas dari akibat penurunan imbal hasil (yield) surat utang AS tenor 10 tahun. Yield kini sudah tak segarang dulu dan melandai ke bawah 1,6%. Bersamaan dengan itu indeks dolar juga terus merosot.

Sementara Bitcoin sebagai pendatang baru kini masih ditransaksikan di rentang nilai tertingginya sepanjang masa (all time high). Begitu pun dengan saham. Aset ekuitas Paman Sam semalam ditutup dengan kenaikan dan menembus level all time high.

Risk appetite para investor dan trader tampaknya sedang menggebu-gebu dalam mencaricuan di pasar.

Dalam kondisi saat ini di mana kebijakan makroekonomi serba akomodatif, emas sebenarnya cenderung diuntungkan. Apalagi dengan adanya ekspektasi inflasi yang tinggi mengingat emas termasuk aset untuk lindung nilai dari devaluasi mata uang (inflation hegde).

Kenaikan inflasi juga tercermin dari imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang mengalami kenaikan sejak awal tahun. Hanya saja pernyataan The Fed bahwa inflasi akan melonjak tetapi bersifat temporer tak mampu menjadi katalis positif bagi emas.

The Fed menargetkan inflasi akan berada di sasaran target rata-rata 2%. Dengan outlook ekonomi AS yang lebih baik dan inflasi terpelihara tentu saja tak cukup mendorong emas bergerak lebih tinggi.

Emas baru bisa benar-benar meroket ketika inflasi yang tinggi cenderung bersifat tahan lama dan bukanlah siklikal. Saat itu terjadi kemungkinan besar emas akan menjadi buruan banyak orang dan menjadi primadona lagi.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Money Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *