Bertemu Virtual Kanselir Jerman, Jokowi Bahas Junta Myanmar
Presiden Joko Widodo menyinggung junta militer Myanmar saat bertemu secara virtual dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada Selasa (13/4).
Bahasan soal junta militer Myanmar muncul saat kedua pemimpin membahas isu kawasan. Jokowi berharap junta militer Myanmar membuka jalur dialog dengan warga yang berdemonstrasi.
“Dialog di antara mereka diharapkan dapat segera dilakukan untuk mengembalikan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar,” kata Jokowi sebagaimana tertera di situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (14/4).
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menegaskan sikap Indonesia terhadap kondisi di Myanmar. Jokowi meminta junta militer tak menggunakan kekerasan menghadapi warga yang berdemonstrasi.
Jokowi juga menyebut Indonesia sedang melakukan sejumlah upaya di tingkat internasional. Indonesia mendorong agar isu kudeta di Myanmar dibahas bersama negara-negara ASEAN.
“Indonesia juga telah mengusulkan dilakukannya KTT ASEAN guna membahas isu Myanmar dan saat ini persiapan KTT sedang terus dilakukan,” kata Jokowi dalam pernyataan itu.
Junta militer mengambil alih kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari 2021 setelah menuding ada kecurangan dalam proses pemilu. Pimpinan de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, juga ditangkap dan dibawa ke pengadilan.
Usai kudeta, gelombang aksi unjuk rasa mulai bergeliat di Myanmar. Demonstrasi menolak kepemimpinan junta militer sering kali diwarnai kekerasan aparat keamanan.
Hingga Minggu (11/4), jumlah korban tewas dalam konflik di Myanmar dilaporkan menembus 700 orang.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia