Keputusan OPEC+ Jungkalkan Harga Minyak Pada Pekan Lalu
Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Jumat (9/4). Penurunan harga minyak dipicu kenaikan pasokan dari produsen utama.
Melansir Antara, Senin (12/4), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 28 sen atau 0,5 persen menjadi US$59,32 per barel di New York Mercantile Exchange. Selama sepekan, harga minyak patokan AS itu anjlok 3,5 persen.
Sedangkan, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni tergerus 25 sen atau 0,4 persen menjadi US$62,95 per barel di London ICE Futures Exchange. Harga patokan global untuk minyak mentah itu merosot 3,0 persen.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan pasokan sebesar dua juta barel per hari antara Mei dan Juli. Di sisi lain, pasar masih khawatir dampak pandemi covid-19 kepada permintaan bahan bakar.
“Ujian sebenarnya akan dihadapi setelah OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi secara signifikan dalam tiga bulan ke depan, meskipun prospek permintaan masih lemah,” kata Analis Energi Commerzbank Research Eugen Weinberg
Ia menilai keputusan OPEC+ tersebut terlalu prematur. Imbasnya, ia meramal harga minyak berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan mendatang lantaran surplus produksi.
Seperti diketahui, sejumlah negara kembali mengambil keputusan penguncian wilayah (lockdown) akibat lonjakan kasus covid-19. Di sisi lain, program vaksinasi covid-19 mengalami sejumlah masalah, sehingga ujungnya adalah ancaman bagi prospek permintaan minyak.
Kepala Strategi Pasar Global Axi Stephen Innes memperkirakan harga minyak turun ke kisaran US$60 hingga US$70 per barel. Pasalnya, investor mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.
“Ada sentimen nyata di pasar yaitu akselerasi vaksinasi, peningkatan produksi minyak, dan penguncian wilayah baru,” kata Mitra di Again Capital LLC, New York John Kilduff.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : jurnas.com