Polri Waspadai Aksi Terorisme Jelang Lebaran 2021

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Istiono meminta agar jajarannya mengantisipasi aksi terorisme yang dapat terjadi selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2021.

Hal ini dikatakannya terkait rapat koordinasi lintas sektoral bidang operasional 2021 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1442 H di masa Pandemi Covid-19.

Dia meminta agar pengamanan dilakukan di setiap lokasi vital saat Idulfitri. Misalnya, kata dia, rumah ibadah, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata.

“Lakukan antisipasi aksi terorisme dan tingkatkan kewaspadaan dari segala kemungkinan dan lakukan tindakan tegas dan terukur,” kata Istiono dalam keterangan resmi usai rapat koordinasi lintas sektoral bidang operasional 2021 di Jakarta, Kamis (8/4).

“Lakukan pengamanan secara maksimal yang menjadi pusat kegiatan masyarakat seperti rumah ibadah, pusat belanja dan tempat wisata agar masyarakat merasa aman,” lanjutnya.

Istiono juga mengatakan bahwa pengamanan juga akan mulai diperketat mulai tanggal 26 April hingga 5 Mei atau sebelum masa mudik Idul Fitri nanti. Hal itu untuk mengantisipasi masyarakat yang akan melakukan mudik terlebih dahulu sebelum libur dimulai.

Diketahui, pemerintah juga melarang kegiatan mudik lebaran pada 2021 ini. Masyarakat dilarang bepergian ke luar kota atau kampung halaman untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19). Walhasil, polisi menyiapkan 333 titik penyekatan untuk membendung laju pemudik.

“Lakukan pengamanan antisipasi masyarakat yang mendahului mudik sebelum peniadaan mudik. Upayakan agar tidak terjadi kemacetan. Antisipasi dengan langkah-langkah yang tepat dan cepat,” kata dia.

Dia menegaskan bahwa aturan larangan mudik di masa pandemi Covid-19 ini adalah hal mutlak yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat. Pihaknya akan bertindak tegas dalam mendisiplinkan warga yang masih nekat untuk mudik lebaran.

“Ini tegas ya, melarang mudik, dilarang mudik,” ucap dia.

Sebelumnya, Istiono mengumumkan bahwa jumlah posko penyekatan yang dibangun kepolisian tahun ini meningkat hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal tersebut merupakan bagian evaluasi dari pelarangan mudik 2020 kemarin. Pasalnya, kala itu masih banyak cara-cara ilegal yang dilakukan oleh masyarakat untuk mudik. Tahun ini, Istiono memastikan hal itu tak terjadi.

“Saya pastikan, tidak ada yang lolos. Karena kami bangun 333 titik, evaluasi daripada tahun lalu,” kata Istiono dalam konferensi pers bersama Satgas Covid-19 secara daring, Kamis (8/4).

“Termasuk travel gelap, saya pastikan akan saya tindak tegas,” tambahnya.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *