Indonesia Ajak Negara D-8 Lawan Nasionalisme Vaksin
Indonesia mengajak negara-negara yang tergabung dalam Development 8 (D-8) untuk bersama-sama memerangi virus korona (covid-19). Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Mahendra Siregar menegaskan kolaborasi dan solidaritas harus menjadi inti organisasi ini.
“D-8 harus menjadi platform untuk mengelola dan mengkoordinasikan kerja sama dengan lebih baik dalam mengalahkan virus ini,” tutur Mahendra dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri D-8 secara virtual, Rabu, 7 April 2021.
Ia menambahkan bahwa D-8 harus menjadi gaya positif dan bagian dari solusi dalam menangani pandemi. Mahendra menyoroti dua poin untuk kerja sama D-8 memberantas virus korona.
“Pertama, D-8 harus mendukung dan memastikan akses yang adil dan merata untuk vaksin. Dalam jangka pendek, D-8 harus menjadi yang terdepan dalam mempromosikan ‘multilateral vaksin’ atas nasionalisme dan proteksionisme vaksin,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sangat penting bagi D-8 untuk memastikan vaksin dapat didistribusikan secara adil untuk semua, tanpa halangan apapun. Mahendra mengajak agar D-8 mendukung platform COVAX.
COVAX merupakan platform untuk memastikan akses yang sama dan harga yang terjangkau untuk semua masyarakat dunia.
“Dalam jangka panjang, D-8 harus mampu mengembangkan kemandirian menanggapi pandemi saat ini dan masa depan. Memperkuat penelitian dan pengembangan serta kesehatan dan industri farmasi dan jaringan di negara-negara D-8 harus menjadi prioritas baru kami,” seru Mahendra.
Ia menegaskan sebagai eksportir produsen vaksin terbesar di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Indonesia ingin menjajaki kemungkinan menjadi basis produksi vaksin covid-19 untuk kawasan dan Negara Muslim.
Poin kedua, kata Mahendra, D-8 perlu mendorong pemulihan ekonomi dengan fokus keunggulan komparatif Indonesia. “Sebagai platform negara-negara terkemuka di dunia Muslim, kami memiliki keunggulan komparatif pada industri halal dan keuangan Islam,” terangnya.
Mahendra menjelaskan hampir 50 persen dari total perdagangan OKI berasal dari beberapa negara anggota D-8. Ia menegaskan momentum ini harus digunakan untuk mengalahkan pandemi.
“Agar ekonomi kita berjalan kembali dan untuk bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan mulia kita,” pungkasnya.
D-8 merupakan delapan negara berkembang yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam. Anggotanya mencakup Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
Vaksin untuk Indonesia.
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk “Vaksin untuk Indonesia”. Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti “obat” atau “anti-virus”, tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
“Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema ‘Vaksin untuk Indonesia’. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi,” terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program “Vaksin untuk Indonesia” tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Sumber :.medcom.id
Gambar : Medcom.id