Lembata Darurat Bencana hingga 17 April
Bupati Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT), Eliaser Yentji Sunur menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya.
Penetapan status itu dikeluarkan melalui Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 326 yang ditanda tangani 5 April 2021. Status tanggap darurat ini berlaku sejak 4 hingga 17 April 2021.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, status tersebut dilakukan Eliaser sebagai salah satu bentuk penanggulangan bencana di Lembata.
Apalagi, di daerah tersebut angin kencang yang menyebabkan gelombang pasang terjadi sejak 2 hingga 5 April dan telah berdampak terhadap beberapa wilayah di Kabupaten Lembata.
“Ini juga disertai hujan dengan intensitas tinggi yang berdampak pada enam wilayah kecamatan, antara lain Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, Lebatukan, Omesuri, Buyasuri dan Wulandoni,” kata Raditya melalui keterangan tertulis, Rabu (7/4).
Pemerintah dan pemerintah daerah kata dia, berharap penetapan status tanggap darurat ini bisa mempercepat pemulihan dan kestabilan aktivitas perekonomian dan kelancaran arus transportasi bagi masyarakat dan wilayah terdampak.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, terdapat enam titik lokasi pengungsian para warga terdampak yang ada di Kabupaten Lembata, antara lain di SMP Sabar Subur Betun, SDK Betun 1 dan 2, SDI Wemalae Betun, SDI Bakateu dan SDI Kletek.
Selain itu, terdapat satu titik posko utama yang terletak di aula Kantor Bupati dan satu titik pos lapangan di Puskesmas Waipukang. Jadi total pengungsian di wilayah ini sebanyak delapan titik.
Data terakhir yang berhasil dihimpun per Selasa (6/4), pukul 21.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia (MD) di Lembata. Sebanyak 28 orang, korban hilang 44 orang, pengungsi 958 orang serta korban luka-luka 98 orang.
“Adapun jumlah rumah rusak ringan sebanyak 75 unit, rusak sedang 15 unit dan rusak berat 224 unit,” katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia