Rupiah Lesu ke Rp14.420 di Pembukaan Perdagangan Awal Pekan
Nilai tukar rupiah berada dil level Rp14.420 per dolar AS pada Senin (29/3) pagi. Posisi itu melemah 3 poin atau 0,02 persen dari Rp14.417 per dolar AS pada Jumat (26/3).
Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama mayoritas mata uang lainnya. Dolar Hong Kong melemah 0,03 persen, yuan China minus 0,03 persen, dolar Singapura minus 0,07 persen, ringgit Malaysia minus 0,08 persen, won Korea Selatan minus 0,23 persen, baht Thailand minus 0,36 persen,
Sementara yen Jepang stagnan. Sedangkan, peso Filipina menguat 0,01 persen.
Mata uang utama negara maju juga kompak berada di zona merah. Dolar Australia melemah 0,02 persen, poundsterling Inggris minus 0,06 persen, franc Swiss minus 0,06 persen, euro Eropa minus 0,08 persen, dolar Kanada minus 0,19 persen, dan rubel Rusia minus 0,26 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah mampu menguat pada awal pekan ini. Proyeksinya, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp14.420 sampai Rp14.450 per dolar AS.
“Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi, namun ditutup menguat tipis,” kata Ibrahim dalam risetnya.
Menurut Ibrahim, penguatan rupiah berpeluang terjadi karena mulai menurunkan tingkat imbal hasil (yield) surat utang AS, US Tresury.
Sementara dari dalam negeri, belum ada sentimen baru. Sejauh ini, pasar keuangan masih mencermati kelanjutan dari Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Harapannya, PPKM Mikro tidak lama lagi dibuka. Sebab, di sisi lain, pemerintah terus melangsungkan vaksinasi covid-19 secara nasional.
“Strategi ini sebenarnya yang sedang di tunggu pasar saat ini,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Portonews.com