Naik-Turunnya Kebangetan, Kenapa sih dengan Harga Minyak?

Harga minyak mentah cenderung terkoreksi sejak minggu kedua bulan Maret. Belakangan ini volatilitas harga si emas hitam juga tinggi.

Pada perdagangan pagi hari terakhir minggu ini Jumat (26/3/2021), harga kontrak minyak berjangka yang aktif ditransaksikan mengalami apresiasi. Kontrak Brent naik 0,89% ke US$ 62,5/barel dan kontrak West Texas Intermediate (WTI) melesat lebih tinggi dengan apresiasi sebesar 1,09% ke US$ 59,2/barel.

Kemarin harga minyak mentah sempat anjlok 4% karena negara-negara di Eropa memperbarui lockdown untuk menurunkan kasus infeksi Covid-19. Lockdown tentu saja akan mengurangi permintaan dari wilayah tersebut. Jerman, ekonomi terbesar Eropa, mengalami peningkatan kasus Covid-19 terbesar sejak Januari.

“Jerman, Italia dan daerah lain di zona euro sedang mundur dan kehancuran permintaan pada dasarnya luar biasa,” kata Bob Yawger, pedagang di Mizuho di New York kepada Reuters.

Beralih ke Paman Sam, distribusi vaksin di Amerika Serikat cenderung lebih cepat daripada negara lain, tetapi para ahli kesehatan khawatir bahwa aktivitas perjalanan liburan musim semi akan memacu peningkatan kasus Covid-19 di negara tersebut.

Dolar AS yang kuat juga membebani harga minyak. Dolar AS mencapai level tertinggi empat bulan baru terhadap euro karena respons pandemi AS terus melampaui Eropa. Dolar AS yang naik membuat minyak yang dibanderol dalam greenback menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak sempat melesat 6% dalam sehari. Kali ini penyebabnya adalah insiden tersangkutnya kapal pembawa barang di Terusan Suez.

Kapal kargo Ever Given, yang punya panjang 400 meter, tersangkut dan menutup seluruh jalur di kanal tersebut. Para kru yang mencoba menarik kapal itu menggambarkannya seperti paus yang terdampar di pantai.

“Kami tidak bisa mengesampingkan bahwa (upaya penyelamatan) ini bisa memakan waktu berminggu-minggu. Ini tergantung perkembangan situasinya,” ungkap Peter Berdowski, CEO Boskalis (salah satu tim penyelamat), seperti dikutip dari Reuters.

Terusan Suez bukan jalur sembarangan. Ini adalah kanal tersibuk di dunia yang mengubungkan Asia-Eropa. Kalau tidak lewat situ, maka kapal harus berputar jauh sehingga memakan lebih banyak waktu dan biaya.

Ini baru bicara minyak, belum produk lain yang perdagangannya mengandalkan Terusan Suez sebagai rute utama. Sudah ada lebih dari 200 kapal kontairer besar yang terjebak di sana, menyebabkan waktu pengiriman menjadi lebih lama dan tentu pembengkakan biaya.

Dua sentimen inilah yang membuat harga minyak mentah bergejolak tinggi di pasar.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone Ekonomi

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *