Pemimpin Taiwan Disuntik Vaksin AstraZeneca
Premier Taiwan Su Tseng-chang telah disuntik vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca pada Senin, 22 Maret 2021. Sejak awal ia sudah merelakan dirinya untuk menjadi yang pertama menerima vaksin AstraZeneca demi membuktikan bahwa produk tersebut aman digunakan dalam program vaksinasi.
“Saya baru saja selesai disuntik. Tidak sakit dan tidak pegal sama sekali,” kata Su kepada awak media di National Taiwan University Hospital di Taipei, dikutip dari laman The Straits Times.
“Dokter mengatakan kepada saya untuk meminum lebih banyak air dan beristirahat. Anjuran pertama akan saya ikuti, tapi yang kedua mungkin sedikit sulit. Tapi saya akan mencoba beristirahat sebanyak mungkin,” sambungnya.
Belasan negara Eropa telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pekan kemarin di tengah kekhawatiran faktor keamanan. Penangguhan dilakukan usai munculnya laporan beberapa kasus penggumpalan dan pembekuan darah di tubuh penerima vaksin AstraZeneca.
Direktur Eropa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis kemarin bahwa manfaat vaksin AstraZeneca jauh melampaui risiko-risiko penggunannya. WHO menyarankan agar negara-negara dunia kembali menggunakan vaksin AstraZeneca.
Sebanyak 117 ribu dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Taiwan beberapa waktu lalu. Produk buatan perusahaan Inggris itu dikirim dari sebuah pabrik di Korea Selatan.
Sekitar 60 ribu orang di Taiwan saat ini sedang menanti giliran vaksinasi. Pemerintah Taiwan mengatakan, prioritas vaksinasi akan diberikan kepada tenaga kesehatan.
Desember lalu, Taiwan sudah sepakat membeli hampir 20 juta vaksin Covid-19, termasuk 10 juta dosis dari AstraZeneca.
Pemerintah Taiwan mengaku tak khawatir meski program vaksinasinya relatif lebih lamban dibanding negara-negara lain. Taipei menilai dengan angka kasus yang rendah, vaksinasi Covid-19 tidak perlu terlalu cepat dimulai.
Saat ini hanya ada 33 pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit Taiwan. Taiwan diapresiasi banyak pihak karena dinilai sukses dalam meredam penyebaran Covid-19, yang dilakukan dengan langkah-langkah preventif, termasuk menutup perbatasannya dari banyak negara di fase awal pandemi.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia