Penurunan Kasus Covid-19 Bikin Rupiah Menguat ke Rp13.895

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.895 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (16/2). Mata uang Garuda menguat 15 poin atau 0,11 persen dibanding Rp13.910 per dolar AS pada Senin (15/2).

Rupiah menguat dengan mayoritas mata uang Asia lainnya. Won Korea Selatan menguat 0,37 persen, baht Thailand 0,15 persen, ringgit Malaysia 0,15 persen, dan dolar Singapura 0,11 persen.

Sementara, dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan yen Jepang melemah 0,1 persen dan peso Filipina minus 0,01 persen.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas menguat dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,12 persen.

Poundsterling Inggris menguat 0,28 persen, dolar Australia 0,26 persen, franc Swiss 0,17 persen, dolar Kanada 0,17 persen, dan euro Eropa 0,13 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai nilai tukar rupiah akan menguat lagi pada hari ini. Proyeksinya, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp13.850 sampai Rp13.980 per dolar AS pada hari ini.

Dari dalam negeri, sentimen penguatan muncul dari kasus harian virus corona atau covid-19 yang tengah menurun. Saat ini, kasus harian berada di kisaran 6.000-7.000 per hari.

“Selain kasus baru harian covid-19 yang menurun, surplus neraca perdagangan Indonesia Januari juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini,” imbuh Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Dari luar negeri, penguatan rupiah mendapat pengaruh dari minat pasar terhadap aset berisiko yang masih berlangsung pada pagi ini. Hal ini tercermin dari penguatan indeks saham di beberapa negara.

“Minat pasar ini didukung berita positif mengenai kemajuan vaksinasi covid-19 global, menurunnya kasus baru harian covid-19, dan prospek stimulus besar pemerintah AS,” jelasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : Cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *