Prawira Bandung Tetap Latihan Intensif meski IBL 2021 Masih Buram
Tim bola basket Prawira Bandung tetap menjalani latihan intensif meski nasib kompetisi Indonesia Basketball League ( IBL) belum menemui kejelasan. Sebelumnya, gelaran IBL 2021 direncanakan bergulir pada 15 Januari lalu. Sayangnya, karena lonjakan kasus penularan virus corona di Indonesia, rencana tersebut pun batal. Pemerintah pun menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan tersebut kemudian berimbas pada penyelenggaraan IBL 2021. Operator kompetisi pun memutuskan untuk kembali menunda gelaran kompetisi bola basket Indonesia hingga Maret mendatang.
Pelatih Prawira Bandung, Andre Yuwadi mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih menunggu kepastian jadwal bergulirnya IBL 2021. Menurut kabar yang dia dengar, kompetisi akan bergulir kembali pada Maret 2021. Meski baru sebatas rumor, Andre menuturkan, dirinya tetap memberikan program latihan intensif kepada anak asuhnya. Saat ini, tim bola basket yang berafiliasi dengan klub sepak bola Persib Bandung itu bahkan sudah memasuki masa persiapan khusus dalam menghadapi kompetisi. Bahkan, pada pekan depan, Andre menjadwalkan uji tanding bagi Prawira Bandung. B
“Menurut rumor yang beredar mungkin di awal Maret, mungkin 8 Maret. Jadi sekarang persiapannya sudah masuk ke persiapan khusus. Maintenance dan rencananya di minggu depan kita sudah mulai latih tanding,” kata Andre di Mess Persib, Kota Bandung, Jumat (5/2/2021) sore WIB.
Andre mengungkapkan alasannya tetap memberikan program latihan intensif kepada para pemain.
Menurut dia, dari kabar yang dia dapatkan penundaan kompetisi hanya berjarak enam pekan, dari 15 Januari ke awal Maret 2021.
Oleh karena itu, terlalu berisiko bagi timnya untuk menghentikan persiapan. Sebab, bila dihentikan, persiapan harus dimulai lagi dari awal. Sementara itu, Prawira Bandung sudah menjalani persiapan sejak akhir tahun 2020.
“Kami kan sudah melakukan persiapan itu sejak akhir tahun lalu. Jadi, kami persiapan di awal memang targetnya di Januari awal,” ujar Andre.
“Namun, ketika di Januari tanggal 15 tidak jalan, ya kami tetap melakukan persiapan, dengan asumsi perubahan jadwal dari Januari ke Maret itu hanya berjarak enam pekan,” kata dia.
Ketidakpastian kompetisi tentu bisa menimbulkan efek negatif, terutama bagi psikologis pemain. Penurunan motivasi bisa saja dialami pemain, jika kompetisi tak kunjung menemui kepastian.
Andre menyadari betul efek negatif tersebut. Terlebih lagi, hingga saat ini, para pemain pun tidak tahu tujuan dan target mereka berlatih itu untuk apa.
Oleh karena itu, mengantisipasi kejenuhan yang bisa berdampak pada penurunan motivasi, Andre kerap melakukan inovasi pada program latihannya.
“Misalnya, mencoba untuk lebih banyak aktivitas di luar lapangan. Semacam banyak bermain di game, tidak melulu kita lakukan drill, tetapi game. Program dari Prawira sendiri ada yoga, ada recovery, fitness, dan gym, jadi aktivitasnya lebih beragam,” kata Andre.
“Kami membuat latihan yang tidak selalu dilakukan di lapangan basket sehingga mengantisipasi kejenuhan. Namun, lepas dari itu kami harus tetap hati-hati karena kondisinya lagi pandemi ini. Jadi, kami harus hati-hati untuk aktivitas juga,” tutur dia.
Sumber : kompas.com
Gambar : Kompas Bola