Pertumbuhan Minus 2,07 Persen di 2020 Bebani Pergerakan IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (8/2). Penurunan indeks saham awal pekan dipicu realisasi pertumbuhan ekonomi 2020 yang minus 2,07 persen.
Itu sedikit di bawah konsensus analis. Namun, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai capaian itu masih cukup baik.
“Pergerakan pada awal pekan diperkirakan terbatas dikarenakan minimnya sentimen, terutama dari data ekonomi,” ujarnya dalam riset resmi.
Selain itu, ia mengatakan pasar masih mencermati kebijakan pemerintah mengatasi pandemi covid-19. Per Minggu (7/2) kemarin, jumlah kasus harian positif covid-19 secara total mencapai 1.157.837 orang.
Pada perdagangan hari ini, ia meramal indeks saham bergerak di rentang support 6.069-6.110 dan resistance 6.171-6.191.
Sejumlah saham yang dapat dikoleksi jelang rilis data PDB hari ini adalah saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sementara itu, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan indeks saham bergerak perkasa hari ini. Menurutnya, pergerakan IHSG akan ditopang sentimen rilis laporan keuangan sejumlah emiten untuk tahun buku 2020.
“Kuatnya fundamental perekonomian Indonesia, serta capital inflow yang kembali ke pasar modal turut menjadi penopang bagi kenaikan IHSG,” tuturnya.
Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang support 5.911 dan resistance 6.172.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,30 persen ke level 31.148, S&P 500 bertambah 0,39 persen ke level 3.886, dan Nasdaq Composite menguat 0,57 persen menjadi 13.856.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia