Angka Penularan Mulai Turun, Israel Akhiri Lockdown
Sebagian bisnis jasa di Israel mulai buka pada Minggu (7/2). Pembukaan bisnis ini sejalan dengan aksi pemerintah yang mulai mengurangi lockdown karena gelombang ketiga corona di Israel.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa mereka mencabut beberapa pembatasan yang diberlakukan sejak Desember 2020. Pasalnya, saat Desember negara itu mengalami peningkatan infeksi corona.
Meskipun toko tidak diizinkan secara resmi untuk dibuka, banyak toko kecil melakukan transaksi dengan klien yang berdiri di luar. Sejak Desember, lebih dari 3,4 juta dari total sembilan juta orang Israel telah menerima suntikan vaksin virus corona.
Terlepas dari suntikan, Israel telah mencatatkan rata-rata kasus harian mencapai 6.500 kasus Covid-19 baru. Jumlah ini turun dari sekitar 8.000 pada pertengahan Januari.
Penguncian nasional ketat yang berlaku sejak 27 Desember diperpanjang empat kali untuk memerangi tingkat infeksi. Israel mencatat Januari menjadi bulan paling mematikan, dengan lebih dari 1.000 kematian akibat corona.
Namun, Israel tidak lagi dibatasi dalam satu kilometer (1.000 yard) dari rumah mereka mulai Minggu (7/2). Salon rambut dan kecantikan diizinkan untuk memiliki satu orang yang memberikan layanan kepada satu klien, sementara cagar alam dan taman nasional dibuka kembali.
Hotel tetap tutup dan restoran diizinkan untuk melayani hanya untuk dibawa pulang, sementara wisma hanya dapat menampung anggota keluarga inti yang sama. Penangguhan penerbangan internasional akan tetap diberlakukan hingga 20 Februari, seiring dengan penutupan perbatasan darat Israel.
Orang Israel yang terdampar di luar negeri bisa kembali dengan penerbangan khusus. Israel telah mencatat total lebih dari 687 ribu kasus Covid-19 dengan 5.000 kematian.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia