Demo UU Pertanian, Petani India Bakar Foto Greta Thunberg

Petani yang menggelar aksi demo di New Delhi, India membawa patung dan foto aktivis lingkungan Greta Thunberg dan penyanyi Rihanna. Para petani kemudian membakar foto Riri dan Thunberg karena kecewa dengan respons mereka di media sosial.

Tindakan itu dipicu cuitan Thunberg yang memberikan dukungan bagi petani India yang memprotes penyelidikan polisi. Cuitan itu dianggap mengorbankan sentimen di India dan membuat pemerintah India marah.

Terlihat juga sebuah spanduk bertuliskan “campur tangan internasional” di internal India tidak akan ditoleransi.

Sebelumnya, pada Rabu (3/2) Thunberg menuliskan di media sosial “Kami bersama dalam solidaritas dengan petani di India.”

Sementara Rihanna mencuit sebuah artikel yang menuliskan tindakan kekerasan terhadap para petani, “Mengapa kita tidak membicarakan ini?!”.

Pemerintah India langsung merespons pernyataan para tokoh internasional itu. Pihaknya memberi peringatan dengan mencuit “tagar dan komentar di media sosial yang sensasional.”

Mengutip Reuters, Thunberg dituduh terlibat dalam konspirasi internasional setelah dia mencuit “toolkit untuk orang-orang yang ingin menunjukkan dukungannya pada petani.”

Dokumen itu berisi tip kampanye berupa tagar yang disarankan dan tanda tangan di petisi.

Meski tidak disebutkan dalam kasus yang diajukan, cuitan Thunberg mengenai toolkit menarik perhatian polisi Delhi.

Para pemimpin partai Bharatiya Janata (BJP) membeberkan perangkat itu adalah bukti rencana internasional untuk menyerang India. Komisaris Khusus Polisi Delhi, Praveer Ranjan turut memberikan tanggapan.

“Kami belum menyebut siapapun di laporan informasi pertama (FIR), investigasi dilakukan hanya pada pencipta toolkit dan polisi delhi akan menyelidiki kasus itu,” ujarnya.

Setelah ramai menuai beragam reaksi, Thunberg dalam cuitannya Kamis (4/2) kembali menegaskan kembali posisinya yang mendukung para petani India memperjuangkan haknya.

“Saya masih #BersamaParaPetani dan mendukung aksi damai mereka. “Tidak ada jumlah kebencian, ancaman atau pelanggaran hak asasi manusia yang akan mengubahnya. #DemoPetani,” tulis Thunberg dalam cuitannya.

Lihat juga: Beda RI dan India Tangani Corona
Sejak November 2020, ratusan ribu petani menduduki Delhi, menuntut undang-undang pertanian baru dicabut. Minggu lalu, aksi unjuk rasa berubah menjadi kekerasan, ratusan orang menyerbu ibu kota.

Untuk menindak para petani, polisi Delhi mengirim petugas anti hura hara dan paramiliter untuk menindak para petani. Tak hanya itu akses internet juga sempat diblokir.

Pemerintah telah sembilan kali melakukan pembicaraan dengan petani, namun berujung gagal. Mahkamah Agung baru-baru ini menangguhkkan pelaksanaan undang-undang tersebut.

Para petani mengatakan tidak akan berhenti protes sampai pemerintah sepakat mencabut serangkaian undang-undang yang disahkan tahun lalu.

Sebaliknya, para petani menganggap perubahan itu akan merugikan. Sebab memungkinkan tengkulak membeli langsung dari petani. Artinya jaminan harga panjang untuk tanaman mereka berakhir. Dan mereka hanya berharap pada belas kasih perusahaan besar.

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *