Rupiah Gagah ke Rp14.012 Usai Pasar Berburu Aset Berisiko
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.012 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (3/2). Mata uang Garuda menguat 0,09 persen dari Rp14.025 per dolar AS pada Selasa (2/2).
Pagi ini, rupiah berada di zona merah bersama ringgit Malaysia yang melemah 0,14 persen dari dolar AS. Sementara, dolar Hong Kong terpantau stagnan.
Mata uang Asia lain kompak menguat dari dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,05 persen, yen Jepang menguat 0,02 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,3 persen. Sebaliknya, yuan China terkoreksi 0,05 persen,
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang mayoritas menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,04 persen, poundsterling Inggris menguat 0,08 persen, dolar Kanada menguat 0,05 persen. Sementara, franc Swiss terkoreksi 0,02 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan rupiah bergerak menguat hari ini. Sebab, minat pasar terhadap aset berisiko seperti rupiah sedang tinggi-tingginya.
“Potensi penguatan rupiah hari ini masih terbuka dengan minat pasar terhadap aset berisiko terlihat tetap tinggi,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Namun, pasar juga masih mencermati perkembangan negosiasi stimulus fiskal di AS. Pasar akan merespons positif jika pemerintah AS segera memberikan kepastian kapan stimulus diluncurkan.
Hari ini, rupiah berpotensi berada di area Rp14 ribu per dolar AS. Tepatnya, rupiah diprediksi bergerak di level Rpp13.950-Rp14.080 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com