Aliff Ali Sembuh dari Covid-19, Tetapi Paru-parunya Masih Ada Cairan

Aliff Ali telah diizinkan kembali ke rumah setelah sadar dari koma dan dinyatakan negatif COVID-19.

Meski telah kembali ke rumah, Aliff masih dalam pengawasan dokter. Ia harus banyak istirahat mengingat kondisinya masih belum stabil.

Asgar menjelaskan kalau masih ada cairan dalam paru-paru Aliff sehingga kliennya itu masih cukup kesulitan mengucapkan kata-kata.

“Sekarang kondisi sudah (baik), kemarin di rumah sakit Tebet dan Suyoto. Sudah dua kali bolak-balik tuh dia, akhirnya terakhir sudah di Suyoto. Sudah keluar, kemarin baru balik dari Suyoto, beliau harus istirahat lagi,” ujar kuasa hukum Aliff Ali, Asgar Sjarfi, Kamis (28/1/2021).

“Sudah siuman, sudah bisa bicara. Cuma dia masih ngos-ngosan, masih apa gitu, masih pakai kursi roda, kondisi masih nggak stabil,” tutur Asgar.

Meski telah kembali ke rumah, Aliff masih dalam pengawasan dokter. Ia harus banyak istirahat mengingat kondisinya masih belum stabil.

Asgar menjelaskan kalau masih ada cairan dalam paru-paru Aliff sehingga kliennya itu masih cukup kesulitan mengucapkan kata-kata.

“Sekarang kondisi sudah (baik), kemarin di rumah sakit Tebet dan Suyoto. Sudah dua kali bolak-balik tuh dia, akhirnya terakhir sudah di Suyoto. Sudah keluar, kemarin baru balik dari Suyoto, beliau harus istirahat lagi,” ujar kuasa hukum Aliff Ali, Asgar Sjarfi, Kamis (28/1/2021).

“Sudah siuman, sudah bisa bicara. Cuma dia masih ngos-ngosan, masih apa gitu, masih pakai kursi roda, kondisi masih nggak stabil,” tutur Asgar.

Diungkapkan Asgar, cairan dalam paru-paru Aliff itu disebabkan oleh penggunaan vape atau rokok elektronik.

Seperti diketahui, Aliff kali pertama dinyatakan positif Covid-19 pada November 2020. Saat dilakukan tes, Aliff dinyatakan sembuh.

Namun jelang akhir Desember 2020, Aliff kembali terpapar virus corona dan membuatnya terbaring koma.

Ternyata berdasarkan diagnosa dokter, gara-gara virus corona mengendap lama dalam paru-paru Aliff sehingga membuatnya koma.

Kalau kata dokternya, diagnosis secara lisan ke kita itu karena vape. Paru-parunya kan cair, nah Covid-19 nya itu berenang lama di paru-parunya karena ada penyakit bawaan vape itu,” jelas Asgar.

“Waktu sama vape aja kan dia biasa, apa ya, perpaduan vape dan COVID-19 nya yang membuat dia ringkih,” tutup Asgar.

 

Sumber : akurat.co
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *