BI Ramal Kebijakan The Fed Masih Akomodatif Pada 2021

Bank Indonesia (BI) memandang kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve masih akan akomodatif pada tahun ini. Kebijakan mereka bahkan, berpotensi tidak berubah karena dunia masih dibayangi tekanan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi virus corona atau covid-19.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kebijakan akomodatif ini berupa kebijakan moneter dan makroprudensial yang sekiranya bisa membantu ekonomi AS dan dunia membaik dari tekanan pandemi. Kebijakan akomodatif itu dilakukan melalui tingkat suku bunga yang rendah hingga suntikan likuiditas.

“Kami yakini bahwa suku bunga rendah masih akan ditempuh oleh AS. Itu juga sekalian dengan sinerginya terhadap ekspansi fiskal di AS,” kata Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI secara virtual, Kamis (21/1).

Perry juga melihat kebijakan The Fed kemungkinan masih akan sama tingkat akomodatifnya seperti tahun kemarin karena pemulihan ekonomi akan berjalan secara bertahap.

“Kami belum melihat ada suatu rencana tampering dan pernyataannya, suku bunga will be low for longer dan likuiditas longgar terus dipertahankan terus,” tuturnya.

Kebijakan akomodatif dari The Fed ini, kata Perry, juga serupa dengan kebijakan yang mungkin dijalankan oleh para pejabat bank sentral dari negara-negara lain.

Dengan proyeksi ini, Perry optimis pemulihan ekonomi dunia dan di berbagai negara, termasuk Indonesia bisa didukung. Pasar keuangan pun cenderung terjaga.

“Kami melihat pasar keuangan global akan tetap kondusif bagi masuknya aliran investasi portofolio ke Indonesia dan negara berkembang,” tandasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *