Rupiah Macet Rp14.040 Kala Mata Uang Asia Tundukkan Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.040 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (20/1) pagi. Posisi tersebut stagnan dari Selasa (19/1).

Sementara mata uang Asia lainnya justru menguat dari dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,22 persen, dolar Singapura 0,2 persen, baht Thailand 0,12 persen, ringgit Malaysia 0,11 persen, yen Jepang 0,1 persen, peso Filipina 0,07 persen, yuan China 0,05 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang juga kompak berada di zona hijau. Dolar Australia menguat 0,19 persen, rubel Rusia 0,17 persen, euro Eropa 0,12 persen, dolar Kanada 0,11 persen, poundsterling Inggris 0,11 persen, dan franc Swiss 0,1 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp14 ribu sampai Rp14.100 per dolar AS dengan kecenderungan menguat pada hari ini. Sentimen utama datang dari rencana pemberian stimulus fiskal dari pemerintahan baru di bawah Presiden Joe Biden.

Rencana stimulus itu kini berada di bawah tangan calon menteri keuangan AS, Janet Yellen. “Stimulus yang besar ini bisa membantu pemulihan ekonomi lebih cepat. Hal ini memicu minat pasar terhadap aset berisiko,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kendati begitu, Ariston mengatakan potensi pelemahan rupiah tetap ada, yaitu berasal dari tingginya kasus harian virus corona atau covid-19 di Indonesia.

“Kondisi yang terus menaik ini bisa memicu kebijakan yang lebih ketat terhadap pergerakan aktivitas ekonomi,” jelasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : BeritaSatu.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *