Australia Belum akan Buka Sepenuhnya Perbatasan Tahun Ini
Australia kemungkinan belum akan membuka perbatasan sepenuhnya sepanjang 2021. Perbatasan kemungkinan masih akan ditutup dalam skala tertentu meski sebagian besar masyarakat Australia nantinya telah menjalani vaksinasi virus korona (covid-19).
Pernaytaan disampaikan Dr Brendan Murphy, Sekretaris Departemen Kesehatan Australia pada Senin, 18 Januari 2021. Pernyataan sang dokter memupus harapan sejumlah maskapai yang ingin melanjutkan kembali penerbangan dari dan menuju Australia pada Juli mendatang.
Murphy menyampaikan prediksinya saat ditanya mengenai lonjakan kasus covid-19 di sejumlah negara.
“Saya rasa sepanjang tahun ini kita masih akan menghadapi pembatasan-pembatasan di wilayah perbatasan,” kata Murphy kepada Australian Broadcasting Corporation, dan dilansir oleh media BBC.
“Bahkan jika banyak warga sudah divaksinasi pun, kita tidak tahu apakah hal tersebut cukup dalam mencegah transmisi virus,” lanjutnya.
Ia menilai skema karantina dan isolasi bagi warga yang masuk ke Australia masih harus dilanjutkan “untuk beberapa waktu ke depan.”
Warga, penghuni permanen, dan individu yang mendapat pengecualian, dapat memasuki Australia jika sudah menyelesaikan karantina selama 14 hari di hotel. Biaya karantina selama dua pekan itu tidak ditanggung pemerintah.
Qantas, maskapai nasional Australia, telah membuka kembali pemesanan tiket bulan ini, usai memprediksi penerbangan internasional akan “kembali dibuka mulai Juli 2021.”
Namun, Qantas menekankan bahwa keputusan membuka perbatasan sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Australia.
Pemerintah Australia telah membuka koridor perjalanan dengan Selandia Baru pada akhir 2020. Namun saat ini koridor tersebut hanya berlaku satu arah, yakni hanya penerbangan dari Selandia Baru ke Australia.
Negeri Kanguru saat ini sedang mendiskusikan opsi membuka koridor perjalanan dengan beberapa negara berisiko rendah covid-19 seperti Taiwan, Jepang, dan Singapura.
Sumber : medcom.id
Gambar : Antaranews
