Dolar AS Melempem Usai Data Pengangguran Dirilis
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) bergerak lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena pelaku pasar mencermati angka klaim pengangguran AS yang baru dirilis. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,13 persen menjadi 90,2400.
Mengutip Xinhua, Jumat, 15 Januari 2021, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,2155 dari USD1,2154 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3681 dari USD1,3630 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7783 dibandingkan dengan USD0,7743.
Sedangkan dolar AS dibeli 103,79 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 103,88 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8877 franc Swiss dibandingkan dengan 0,8879 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2637 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2697 dolar Kanada.
Sementara itu, bursa Wall Street harus menyerahkan keuntungan di sesi sebelumnya menjadi berakhir di zona merah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Saham teknologi utama turun dan membebani pasar, sedangkan Presiden terpilih Joe Biden dijadwalkan segera mengumumkan stimulus tambahan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 68,95 poin atau 0,22 persen menjadi 30.991,52. Sedangkan S&P 500 melemah sebanyak 14,30 poin atau 0,38 persen menjadi 3.795,54. Indeks Komposit Nasdaq turun 16,31 poin atau 0,12 persen menjadi 13.112,64.
Sebelumnya pada hari itu, ketiga indeks utama diperdagangkan lebih tinggi dengan indeks 30 saham naik lebih dari 160 poin. Sementara itu, sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan saham teknologi turun 0,95 persen, memimpin penurunan. Sedangkans sektor energi melonjak 3,01 persen, grup dengan kinerja terbaik.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah dengan enam dari 10 saham teratas menurut bobot dalam indeks Tiongkok 50 yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan suram. Wall Street menunggu rincian stimulus ekonomi tambahan sesuai yang dikatakan Presiden terpilih Joe Biden.
Di sisi data, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, melonjak menjadi 965 ribu dalam pekan yang berakhir 9 Januari, menyusul 784 ribu pada minggu sebelumnya. Lonjakan pandemi covid-19 terus berlanjut dan mengancam pasar tenaga kerja.
DPR AS kembali memakzulkan Presiden Donald Trump. Presiden dari Partai Republik itu dimakzulkan karena menghasut pemberontakan disertai kekerasan terhadap pemerintah Amerika Serikat. Sebanyak 10 anggota partai Presiden bergabung dengan Partai Demokrat untuk menuduhnya melakukan kejahatan dan pelanggaran.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id