Sydney Larang Pertemuan Besar Saat Malam Tahun Baru
Sydney melarang pertemuan besar saat malam Tahun Baru di tengah berkembangnya kasus virus corona di kota terpadat di Australia itu.
Biasanya, ratusan ribu orang berbondong-bondong mendatangi tempat-tempat strategis untuk menyaksikan kembang api pada tengah malam yang diluncurkan dari Sydney Harbour Bridge.
Pejabat setempat awalnya berencana membuat perayaan di tepi pantai untuk sekitar 5 ribu pekerja di garis depan sebagai tanda terima kasih karena mereka telah bekerja keras melawan pandemi.
Tapi momentum itu terpaksa ditiadakan mengingat kekhawatiran akan perayaan tahun baru bisa menjadi klaster penularan Covid-19.
“Kami telah mengabaikan rencana kami dalam hal menyaksikan kembang api di tepi pantai dari Sydney CBD, jadi itu tidak akan diizinkan,” kata Kepala Pemerintahan New South Wales (NSW), Gladys Berejiklian.
Selain itu, pemerintah juga memberlakukan izin untuk memasuki beberapa bagian kota karena perayaan pergantian tahun akan dibatasi dan dialihkan ke acara-acara yang dapat dikendalikan dengan menerapkan jarak sosial dan pertemuan kecil di rumah orang-orang.
“Kami sangat menganjurkan agar orang-orang menonton kembang api di TV atau pergi ke tempat lokal di luar ruangan yang tidak berada di tepi pantai dan tidak memiliki kerumunan yang sempit,” kata Berejiklian seperti dikutip dari AFP, Senin (28/12).
Keputusan untuk memperketat pembatasan muncul ketika sekelompok kasus covid-19 di pantai utara kota bertambah menjadi 126 dan lockdown untuk beberapa wilayah pinggiran kota diperpanjang hingga 9 Januari.
Sebelum klaster tersebut muncul awal bulan ini, kehidupan di Australia telah kembali relatif normal karena jumlah kasus harian mulai melambat dan sedikit.
Sejauh ini, Australia telah mencatat lebih dari 28.300 kasus dan 909 kematian akibat Covid-19.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia