Temukan 5 Kasus Baru Corona, Beijing Tetapkan Tanggap Darurat
Ibu kota Beijing, China melaporkan lima kasus baru Covid-19 pada Sabtu (26/12). Pemerintah setempat memberlakukan status darurat atas laporan kasus baru infeksi virus corona tersebut.
Kelima kasus tersebut ditemukan di Nanfaxin, distrik Shunyi dekat bandara internasional Beijing.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi secara resmi karena kelima pasien belum menunjukkan gejala. Penambahan kali ini menjadikan total infeksi corona di Beijing sejauh ini mencapai 13 kasus sejak penularan lokal pertama kali dilaporkan dalam 152 hari terakhir.
“Ada banyak wabah sporadis. Situasi pengendalian epidemi sangat parah,” kata juru bicara pemerintah Beijing, Minggu (27/12).
“Semua distrik, lembaga, dan unit harus memasuki keadaan tanggap darurat dan melawan dengan resolusi yang lebih tinggi dan aturan yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.”
Mengutip South China Morning Post, distrik Shunyi dan Chaoyang yang menjadi tempat penyebaran virus corona saat ini ditutup dan diberlakukan kontrol ketat terhadap akses warga yang keluar masuk.
Tak hanya itu, pihak berwenang juga melakukan tes massal di kedua lokasi itu. Sebanyak 234.413 orang di distrik Chaoyang dites pada Sabtu, semuanya dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara di Shunyi, sekitar 838.270 orang dites dan sejauh ini 390 ribu diantaranya dinyatakan negatif.
Selain memberlakukan lockdown, pemerintah setempat juga memperketat pemakaian masker dan pengecekan suhu di tempat umum. Sejauh ini sekolah kemungkinan akan diliburkan lebih awal.
Warga diminta untuk tidak meninggalkan kota dan tidak menghabiskan waktu ke tempat hiburan dan wisata selama liburan Tahun Baru dan Festival Musim Semi.
Pejabat Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing, Zhou Weimin mengatakan jika semua taman, tempat hiburan dan wisata serta tempat umum dalam ruangan hanya boleh menerima kunjungan maksimal 75 persen.
Kemunculan kembali infeksi virus corona terjadi ketika China berencana untuk memulai program vaksinasi corona massal bagi 50 juta orang dalam kelompok prioritas tinggi. Sekitar 100 juta dosis vaksin buatan Sinopharm dan Sinovam rencananya akan mulai diinjeksi pada 15 Januari 2021.
Inokulasi massal dilakukan untuk kelompok dengan prioritas tinggi terpapar virus corona, demi mengurangi risiko penyebaran selama masa libur Imlek. Kelompok prioritas tinggi termasuk petugas kesehatan, polisi, pemadam kebakaran, petugas bea cukai, petugas kargo, pekerja transportasi dan logistik.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia