Kongres AS Restui Stimulus US$ 900 M, IHSG Bakal ke 6.149
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini, Senin, (21/12/2020) diyakini bakal berbalik menguat. Sentimen pendorongnya salah satunya adalah kesepakatan Kongres Amerika Serikat perihal stimulus jumbo sebesar US$ 900 miliar.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Jumat, 18 Desember 2020, IHSG berakhir di teritori negatif dengan pelemahan sebesar 0,14% ke level 6.104,32 dengan nilai transaksi mencapai Rp 23,22 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,52 juta kali.
Meski demikian, pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 2,67 triliun.
Dalam risetnya, CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, stimulus jumbo di AS sudah dinantikan para pelaku pasar dalam beberapa bulan terakhir, hal ini akan menjadi katalis positif bagi market untuk jangka pendek. Selain itu, beberapa harga komoditas dunia juga diprediksi kembali menguat.
“IHSG diprediksi menguat pada perdagangan hari ini pada rentang 6.080 – 6.120,” tulis CGS CIMB Sekuritas, Senin (21/12/2020).
Sementara itu, Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, laju IHSG di awal pekan ini berpeluang kembali terkena tekanan jual seiring jatuhnya indeks Dow Jones (DJIA) sebesar -0.41%.
Hal ini, kata Edwin di tengah tingginya jumlah jumlah korban yang terkena Covid-19, secara rata-rata di atas 6.500 orang per hari serta jumlah korban tewas akibat Covid-19 telah justru mencapai salah satu level tertinggi per hari yakni 221 orang tewas sehari akibat virus Corona.
Namun demikian, beberapa komoditas mengalami peningkatan seperti: minyak 1,49%, batu bara 0,24%, timah 0,82% dan CPO 1,66% sehingga berpotensi mendorong naik saham-saham di bawah komoditas tersebut.
“IHSG diperkirakan bergerak pada level 6.057 – 6.149,” kata Edwin Sebayang.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Kompas.com