Pembatasan Bisnis di New York Bikin Harga Minyak Dunia Turun
Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/12). Harga minyak berjangka Brent pengiriman Februari turun tipis 0,6 persen menjadi US$49,97 per barel di London ICE Futures.
Angkanya berbanding terbalik dari perdagangan minyak sebelumnya yang menguat hingga berada di atas level US$51 per barel.
Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,5 persen menjadi US$46,57 per barel di New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, harga minyak WTI melonjak hampir 3 persen.
“Pembatasan bisnis akibat pandemi virus corona di New York membebani harga,” ucap Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger di New York, seperti dilansir Antara, Senin (14/12).
Kendati demikian, harga minyak Brent sepanjang pekan lalu tercatat naik 1,5 persen dan WTI naik tipis di bawah 1 persen. Ini merupakan kenaikan mingguan keenam berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Juni 2020 lalu.
Secara keseluruhan, mayoritas sentimen untuk harga minyak pekan lalu terbilang positif. Gubernur Andrew Cuomo memprediksi 170 ribu dosis vaksin corona racikan Pfizer tersedia di New York pada hari ini.
Amerika Serikat (AS) dan Kanada akan memulai vaksinasi pekan ini. Sementara, Inggris telah memulai vaksinasi pekan lalu.
Penasehat untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS telah mendukung penggunaan darurat vaksin Pfizer.
Lembaga tersebut berpotensi mengesahkan penggunaan vaksin Pfizer di beberapa negara yang tercatat memiliki korban meninggal akibat virus corona mencapai 285 ribu orang.
Namun, ada beberapa sentimen negatif untuk harga minyak pada akhir pekan lalu. Salah satunya penurunan saham global lantaran Inggris berisiko meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan perdagangan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Ketua Komisi Eropa Ursula Von der Leyen menyatakan kesepakatan perdagangan antara Inggris dengan Uni Eropa tidak akan tercapai. Dengan demikian, harga minyak bertengger di zona merah pada Jumat lalu.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia