Dolar AS Kokoh di Tengah Lonjakan Covid-19
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Sentimen penghindaran risiko kembali ke pasar di tengah melonjaknya kasus virus korona yang akhirnya meningkatkan permintaan untuk mata uang safe haven.
Mengutip Xinhua, Kamis 10 Desember 2020, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15 persen menjadi 91,0892. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,2073 dari USD1,2103 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3394 dari USD1,3352 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi USD0,7436 dibandingkan dengan USD0,7405. Dolar AS dibeli 104,22 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 104,18 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8898 franc Swiss dibandingkan dengan 0,8893 franc Swiss, dan tidak berubah pada penutupan pada 1,2819 dolar Kanada dari 1,2819 dolar Kanada.
AS telah menambahkan satu juta kasus infeksi covid-19 baru hanya dalam lima hari, menjadikan total kasus yang dikonfirmasi di negara itu menjadi lebih dari 15 juta pada Selasa waktu setempat. Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins beban kasus AS telah melampaui 15,3 juta kasus dengan jumlah kematian melebihi 288 ribu pada Rabu sore.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat jatuh pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), terseret oleh aksi jual tajam di nama-nama teknologi utama. Para investor juga terus mencermati perkembangan pembahasan tambahan paket bantuan covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 105,07 poin atau 0,35 persen menjadi 30.068,81. Sedangkan S&P 500 turun 29,43 poin atau 0,79 persen menjadi 3.672,82. Indeks Komposit Nasdaq merosot 243,82 poin atau 1,94 persen menjadi 12.338,95.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan layanan teknologi dan komunikasi ditutup masing-masing turun 1,88 persen dan 1,2 persen, memimpin penurunan.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah, dengan delapan dari 10 saham teratas menurut bobot di indeks Tiongkok 50 yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan suram.
Wall Street mempertimbangkan prospek tambahan paket bantuan covid-19. Gedung Putih mengusulkan paket bantuan covid-19 senilai USD916 miliar kepada Kongres karena ekonomi AS menghadapi risiko resesi ganda di tengah pandemi.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id