Sri Mulyani: Pertama Kali di Hidup Saya Harga Minyak Negatif
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pandemi covid-19 menjadi game changer bagi perekonomian global baik di tahun ini dan setelahnya.
Katanya, berbagai pasar global sejak Maret lalu mengalami shock atau goncangan yang luar biasa. Salah satunya, pasar minyak mentah.
Bahkan karena goncangan itu, harga minyak sempat menyentuh harga negatif pada April lalu. Ia mengatakan seumur-umur menjabat jadi Menkeu, baru kali ini menyaksikan minyak dijual di harga negatif.
“Bahkan harga minyak kalau masih ingat sempat dua hari mengalami harga negatif, seumur saya menjadi menteri atau profesional ekonom belum pernah kita mengalami negative price. Melonjak sering, volatile iya, tapi negatif baru pertama kali dalam hidup saya,” katanya saat membuka acara Tempo bertajuk Pendemi dan Keberlanjutan Reformasi Pajak, Selasa (8/12).
Sebagai pengingat, harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) acuan West Texas Intermediate (WTI) anjlok hingga ke bawah US$0 atau menjadi minus US$37,63 per barel pada Senin (20/4) lalu.
Kondisi ini membuat minyak diperdagangan dengan harga terendah sejak NYMEX membuka perdagangan minyak berjangka pada 1983 silam.
Penurunan drastis harga minyak mentah WTI ini dipicu oleh penurunan permintaan pasar akibat pandemi virus corona.
Lebih lanjut, Ani juga menyebut pandemi membuat modal asing keluar dengan deras dari pasar domestik. Pada puncaknya di April, dalam sepekan ia mencatat terjadi arus modal keluar sebesar Rp124 triliun di seluruh pasar modal.
Kala itu investor panik dan memindahkan uangnya dari pasar berkembang seperti Indonesia ke negara yang dianggap lebih aman atau ke instrumen safe haven.
Namun, tak hanya negara berkembang, negara maju juga terseok-seok karena corona. Bendahara Negara menyebut hal itu dialami oleh Inggris, salah satu negara yang termasuk berekonomi kuat sebelum pandemi.
Disampaikan oleh Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak negaranya mengalami kondisi ekonomi terburuk dalam 300 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.
“Menteri Keuangan Inggris dalam Parlemen Inggris mereka mengatakan mereka menghadapi kondisi ekonomi terburuk dalam 300 tahun terakhir,” ujar Ani.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia