Beto Goncalves bagi Tips Sukses Berkarier Bola di Negeri Orang
Alberto Goncalves tidak hanya dikenal sebagai penyerang tajam, tetapi juga salah satu wajah kesuksesan pemain asing yang bermain di Indonesia. Datang ke Indonesia pada 2007 silam, dia tercatat sudah 13 tahun meramaikan sepak bola Indonesia. Tak banyak pemain yang bisa bertahan sepertinya, apalagi bisa lebih dari satu dekade, bahkan berpotensi menjadi legenda. Pemain yang biasa dipanggil Beto itu pun membagikan tips agar bisa sukses di negeri orang. Dia mengatakan, tips pertama adalah menemukan negara yang cocok. Berdasarkan pengalaman, dia mengakui menemukan tempat berkarier seperti mencari jodoh.
“Saya dulu pernah bermain di Suriname, tetapi satu musim saya pergi. Lalu, saya ke Spanyol ke Liga 3, enam bulan saja saya langsung kembali ke Brasil. Terus saya di Indonesia sudah 15 tahun, jadi saya cocok di Indonesia,” kata pemain yang memiliki lisensi C AFC itu. “Prestasi saya bagus dan kepercayaan diri saya naik waktu datang ke Indonesia,” katanya. Akan tetapi, untuk menemukan kecocokan tersebut pemain tidak boleh menunggu. Justru pemain sendiri yang harus mengejar dengan kerja keras, dedikasi, dan pengorbanan. “Setiap awal musim saya menargetkan 20 gol, beberapa kali saya memang menarget untuk menjadi top skor. Jadi, itu yang membuat saya cocok dan setiap tahun saya punya tujuan, itu motivasi saya bisa bertahan lama,” tutur pemain Sriwijaya FC itu. Lihat Foto Pemain naturalisasi Madura united, Alberto Goncalves.(KOMPAS.com/SUCI RAHAYU) Tahap selanjutnya adalah menjaga eksistensi. Caranya dengan terus menjaga kualitas tetap terjaga. Menjaga eksistensi menjadi poin krusial karena banyak pemain yang terlena pada awal sehingga merosot di akhir. Padahal, karier sepakbola bukan soal impresi saja, melainkan juga bagaimana pemain bisa memenuhi kebutuhan klub.
“Meskipun ingin bertahan lama, tetapi kalau kemampuan sudah tidak ada, kualitas turun, pasti dibuang oleh tim. Tim lain pun tentu tidak mau. Akhirnya terpaksa pulang kalau sudah demikian,” katanya. “Rekan-rekan saya banyak yang tidak mau pulang ke Brasil, mereka ingin seperti saya. Namun, ketika karier mereka mulai bagus, performa mereka terus turun dan turun. Akhirnya tidak ada tim yang mau dan terpaksa pulang ke Brasil,” katanya.
Sumber : kompas.com
Gambar : Kompas Bola