Bank Sentral Eropa Diprediksi Tambah Bantuan Corona
Bank sentral Eropa (The European Central Bank/ ECB) diprediksi menambah stimulus ekonomi di Uni Eropa. Bantuan diberikan untuk mengangkat ekonomi di tengah gelombang kedua pandemi virus corona yang dihadapi sejumlah negara.
Analis memperkirakan Gubernur ECB Christine Lagarde bakal mengumumkan hal tersebut pada pertemuan terakhir untuk tahun ini yang bakal digelar Kamis (10/12) mendatang. Pada Oktober lalu, Lagarde menjanjikan dukungan tambahan tengah disiapkan untuk membantu menghadapi pandemi.
Sebagian besar analis meyakini Dewan Gubernur ECB akan menambah stimulus sebesar 500 miliar euro melalui Program Pembelian Obligasi Darurat (PEPP). Sebelumnya, ECB telah menggelontorkan 1,35 triliun euro pada program yang sama.
Selain itu, ECB diperkirakan bakal memperpanjang jangka waktunya dari saat ini yang ditetapkan Juni 2021. Pembelian obligasi itu sendiri dimaksudkan untuk menjadi biaya dana tetap rendah untuk mendorong belanja, investasi, dan pemulihan ekonomi.
“ECB di bawah tekanan untuk melakukan lebih banyak sementara respons kebijakan anggaran Eropa tertinggal,” ujar Ahli Strategi Manajemen Pictec Wealth Frederik Ducrozet, dilansir AFP, Senin (7/12).
Bank sentral Eropa juga diramal akan menambah kredit super murah ke perbankan. Hal itu dilakukan agar bank dapat lebih banyak menggelontorkan kredit ke perekonomian. Selain itu, tingkat suku bunga juga tetap akan dijaga di level rendah.
Analis juga memprediksi ECB bakal memangkas proyeksi ekonomi tahun ini karena gelombang kedua virus corona. Sebagai catatan, pada September lalu, ECB memperkirakan ekonomi Uni Eropa tumbuh 3,1 persen pada kuartal IV 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Namun, proyeksi jangka panjang kemungkinan akan lebih baik ditopang prospek cerah vaksin corona tahun depan.
“Prospek pertumbuhan lebih positif ditopang oleh pemberitaan vaksin baru-baru ini dapat membuat proyeksi pertumbuhan ECB direvisi ke atas untuk paruh kedua 2021,” ujar Ekonom ING Bank Carsten Brzeski.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
