Pemain ke Eropa Bagus untuk Piala Dunia U-20

Bakat pemain-pemain muda Indonesia perlahan mulai tercium klub-klub Eropa jelang Piala Dunia U-20 2021. Hal itu mengacu kabar terbaru Brylian Aldama yang disebut akan bermain di benua Biru.
Brylian dikabarkan tinggal selangkah lagi memperkuat klub Kroasia HNK Rijeka. Di sana, mantan pemain Persebaya Surabaya itu akan memperkuat tim junior dari klub yang berdiri 74 tahun silam itu.

Rijeka ditengarai ngebet merekrut Brylian karena aksinya yang menawan selama membela Timnas Indonesia U-19. Brylian sudah jadi pemain kunci di lini tengah timnas kelompok umur sejak memperkuat Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini.

Brylian akan mengikuti jejak Witan Sulaeman yang sudah lebih dulu merumput di Eropa. Pemuda kelahiran Palu itu bergabung dengan Radnik Surdulica sejak Februari 2020. Jejak kedua pemain ini sepertinya akan diikuti Amiruddin Bagus Kahfi. Penyerang berusia 18 tahun itu santer diberitakan bakal berseragam FC Utrecht.

Berbeda dengan Brylian, kepastian Bagus ke Utrecht masih serba buram. Ini dikarenakan belum ada titik cerah terkait proses negosiasi antara Utrecht dengan Barito Putera sebagai pemilik sah pemain kelahiran Magelang tersebut.

Jika Bagus akhirnya bisa bergabung dengan Utrecht maka daftar pemain muda Indonesia yang bermain di Eropa ikut bertambah. Daftar ini di luar Egy Maulana Vikri yang sudah tiga musim terakhir berseragam klub Polandia, Lechia Gdansk. Keputusan para pemain ini menjajal kemampuan di Eropa juga patut diapresiasi. Brylian, Witan, dan Egy berani mengambil risiko keluar dari zona nyaman.

Ketiga pemain ini tidak terkecuali Bagus sudah kesohor di Indonesia. Mereka juga diramal bisa awet berseragam timnas dan jadi bintang di kompetisi lokal jika tidak mengalami cedera. Artinya bayaran besar akan menanti keduanya jika memilih tetap bermain di Indonesia. Namun, Brylian, Witan, dan Egy meninggalkan semua itu demi menaklukkan Eropa.

Mental kompetitif yang dimiliki para pemain muda ini jelas positif, khususnya buat Brylian dan Witan yang jadi andalan Timnas Indonesia U-19. Mereka bisa mendapatkan pengalaman baru dan ilmu sepak bola yang mungkin tidak didapat jika memilih tetap bermain di tanah air.

Pesepak bola Timnas U-19 berlatih di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Sebanyak 38 pemain Timnas Indonesia U-19 menjalani pemusatan latihan di Stadion Madya, Jakarta pada 16 hingga 23 November 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.Timnas Indonesia U-19 tengah menjalani pemusatan latihan di Jakarta. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Para pemain ini akan merasakan level kompetisi yang lebih tinggi, kompetitif, dan sulit. Brylian dkk juga harus beradaptasi dengan cuaca dan makanan yang tentu berbeda dengan Indonesia.

Kendati jalan untuk sukses di Eropa terbilang berliku, keputusan para pemain muda ini bagus untuk Timnas Indonesia U-19 yang akan tampil di Piala Dunia U-20 2021. Pemain-pemain yang berkiprah di Eropa bisa membantu meningkatkan level permainan tim Garuda Nusantara. Para pemain muda ini akan datang ke Timnas Indonesia U-19 dengan level yang berbeda. Bukan hanya dari segi fisik tapi juga dari segi teknik dan kematangan bermain.

Pengalaman mereka di Eropa bisa ditularkan ke rekan-rekan setim yang bermain di liga lokal. Kombinasi pemain yang tampil di Eropa dan liga lokal akan membuat Timnas Indonesia U-19 semakin kompetitif. Hal ini belum ditambah kehadiran pemain-pemain keturunan seperti Elkan Baggott, Jack Brown, dan pemain-pemain keturunan lain yang mungkin dipanggil selama masa persiapan jelang Piala Dunia U-20 2021.

Kehadiran pemain-pemain yang tampil di Eropa ini jadi nilai plus meskipun mereka tidak akan bisa sering memperkuat Timnas Indonesia U-19 selama masa persiapan jika tidak sesuai kalender FIFA dan AFC. Hal itu juga yang terjadi saat Timnas Indonesia U-19 melakoni pemusatan latihan di Kroasia. Baggott baru bergabung setelah skuad asuhan Shin Tae Yong melakoni beberapa laga uji coba, sementara Witan kembali ke Radnik jelang berakhirnya TC di Kroasia.

Keputusan pemain-pemain muda ini merambah Eropa juga sepatutnya mendapatkan dukungan penuh dari PSSI maupun klub-klub yang menaungi mereka. Dengan begitu, kesempatan mereka untuk meningkatkan level permainan lebih terbuka.

Namun demikian, proses perpindahan pemain dari klub lama ke klub baru di Eropa juga harus tuntas. Hal ini juga berkaitan dengan persoalan yang sedang dialami Bagus.

Bagus, Utrecht, dan Barito bisa menjalin jalan tengah agar mencapai titik temu terkait keinginan sang pemain ke Eropa. Apabila ada kendala berkaitan dengan kontrak sang pemain maka Utrecht wajib membayar sisa kontrak sang pemain kepada Barito

Sumber: cnnindonesia.com
Gambar: CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *