Menag: Perayaan Natal Wajib Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Menteri Agama Fachrul Razi mengingatkan gereja untuk menerapkan protokol kesehatan ketika perayaan Natal nanti. Kementerian Agama kini tengah menyusun aturan terkait penyelenggaraan Natal di tengah pandemi Covid-19.
Penyusunan aturan terkait penyelenggaraan Natal ini tengah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan (Ditjen Bimas) Kristen dan Ditjen Bimas Katolik.
Prinsip aturan tersebut adalah penerapan protokol kesehatan seperti kampanye #SatgasCovid-19, yakni #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.
“Pada dasarnya, mirip saja dengan yang lalu. Kalau di rumah ibadah betul-betul kami garis bawahi, jangan berkerumun, jaga jarak, cek kesehatan, dan lainnya. Itu semua sama saja,” ujarnya menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers ‘Perkembangan Pemulihan Ekonomi’ di Kantor Presiden, Rabu (24/11).
Menurutnya, imbauan yang dikeluarkan Kemenag tidak berbeda jauh dengan perayaan hari raya agama lain yang ada di Indonesia, seperti saat jelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha lalu. Karena pada dasarnya ibadah agama apa pun kondisinya tidak jauh berbeda.
Fachrul juga menyebutkan perihal mudik juga akan diatur dalam aturan ini. Menurutnya aktivitas mudik sangat berkaitan perayaan hari raya semua agama di Indonesia maka perlu diatur bersama.
“Masalah mudiknya juga akan kami cantum di situ bersamaan dengan kami keluarkan produk (hukum) itu,” imbuhnya
Pada November lalu Anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Rohaniawan Katolik Romo Antonius Benny Susetyo mengucapkan bahwa selama ini pembatasan ibadah keagamaan di gereja terus dilakukan untuk menghadapi Covid-19.
Pembatasan ini berupa mempersingkat misa, pembatasan jemaah untuk masuk gereja, pengecekan suhu, dan lainnya.
Benny juga menyebut Gereja sendiri menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi. Misa yang mereka selenggarakan memprioritaskan gelar secara virtual. Kalaupun ada misa tersebut dilakukan dengan berbagai pembatasan yang ketat.
“Protokol kesehatan dilakukan, jemaah dibatasi, dan bahkan waktu misa juga dipercepat,” ucap dia kala itu.
Sumber :cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia