Ekonomi AS Bangkit Saudara, Q3 Kokoh Melejit 33%

Amerika Serikat (AS) melaporkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PBD) sebesar 33,1% pada level tahunan (yoy). Hal ini mengkonfirmasikan laju ekspansi ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal ketiga (Q3) 2020.

Padahal mengutip Trading Economics, sebelumnya perekonomian berkontraksi atau minus 31,4% pada Q2 2020. Ini terdalam sejak pemerintah mulai mencatatkan PDB pada tahun 1947.

Sementara di Q1 ekonomi juga sempat -5% di basis yang sama. AS berhasil pulih dari resesi teknis, yang diartikan negatifnya ekonomi sebuah negara dua kuartal berturut-turut atau lebih.

Pengeluaran pribadi adalah pendorong utama pertumbuhan. Stimulus seperti cek yang diberikan pemerintah dan tunjangan pengangguran mingguan, meningkatkan daya beli warga.

“Kenaikan PDB kuartal ketiga mencerminkan upaya berkelanjutan untuk membuka kembali bisnis dan melanjutkan aktivitas yang ditunda atau dibatasi karena COVID-19,” kata Departemen Perdagangan AS, Rabu (25/11/2020) waktu setempat.

Namun PDB Q3 ini masih 3,5% di bawah tingkat pra-pandemi. Meskipun vaksin corona diharapkan segera tersedia, namun Covid-19 masih jauh dari terkendali di AS.

Sementara itu, di Q4 2020, analis memperkirakan ekonomi masih akan tumbuh di bawah tingkat tahunan 5%. Presiden Federal Reserve (The Fed) St. Louis James Bullard melihat sedikit risiko dari berlanjutnya kontraksi ekonomi.

“Sejauh ini saya pikir kami bertahan,” katanya dikutip dari CNBC International.

Pandemi corona membuat sejumlah negara jatuh dalam jurang resesi. Pasalnya penguncian (lockdown) membatasi geral warga dan menutup bisnis dan industri.

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *