70 Calon Pilkada 2020 Positif Corona, 3 Orang Meninggal
Sebanyak 70 orang calon kepala daerah yang ikut serta dalam Pilkada 2020 dinyatakan positif virus corona (Covid-19) selama menjalani tahapan di tengah pandemi.
Dalam catatan yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) September lalu, ada 63 orang bakal pasangan calon yang positif Covid-19.
Status itu diketahui dari hasil tes swab yang diserahkan setiap bakal pasangan calon ke KPU daerah saat pendaftaran. Dari jumlah itu, ada tiga orang calon yang meninggal dunia.
Pertama, calon bupati petahana Kabupaten Berau Muharram yang meninggal dunia pada Selasa 22 September.
Kemudian ada calon wali kota Bontang Adi Darma yang meninggal dunia, Kamis 1 Oktober, enam hari setelah dinyatakan positif Covid-19. Selain itu, ada calon bupati Bangka Tengah Ibnu Soleh yang berpulang pada Minggu 4 Oktober.
Meski begitu, KPU RI tak mengakui tiga orang tersebut meninggal dunia karena terpapar Covid-19 saat tahapan pilkada. Komisioner KPU Ilham Saputra menyebut mereka telah sakit sebelumnya.
“Sekali lagi saya sampaikan ini bukan karena kegiatan pilkada mereka, tetapi mereka sudah sakit ketika sedang mendaftar dan meninggal dunia,” tutur Ilham dalam diskusi daring yang ditayangkan akun YouTube Iluni UI, Jumat (23/10).
CNNIndonesia.com mencatat ada 7 calon lain yang terpapar Covid-19.
Pertama, calon bupati Malang Heri Cahyono yang positif Covid-19 berdasarkan tes swab pada Jumat 18 September. Ia sempat tak percaya dengan hasil itu dan menunjukkan hasil rapid test nonreaktif di hari yang sama.
Kemudian ada calon bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto yang positif Covid-19, Senin 28 September. Selain itu ada juga calon bupati Bengkalis, Abi Bahrun, yang positif pada Minggu 11 Oktober.
Sementara pada bulan ini, terdapat empat calon lain yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka adalah calon wali kota Semarang Hendar Prihadi, calon wali kota Dumai Eko Suharjo, calon gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan calon bupati Indramayu Daniel Mutaqien.
Karena harus isolasi, Eko absen pada Debat Pilkada Dumai, Kamis (12/11). Sementara Daniel tetap mengikuti Debat Pilkada Indramayu secara virtual pada Minggu (22/11).
Pilkada Serentak 2020 tetap dilaksanakan meski kasus Covid-19 belum menunjukkan pelandaian sejak pertama kali diumumkan Maret 2020 lalu. Per Senin (23/11), total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 502.110 orang.
Meski begitu, hari pemungutan suara tetap digelar pada 9 Desember mendatang. Sebanyak 100.359.152 orang pemilih di 309 kabupaten/kota akan terlibat dalam pemilihan di tengah pandemi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk memastikan pelaksanaan Pilkada 2020 tak mengganggu penanganan Covid-19 lantaran hari pemilihan tinggal dua pekan lagi.
“Saya minta kepada Mendagri, Kapolri, dan Satgas di daerah untuk memberi perhatian khusus pada proses Pilkada. Karena tinggal kurang lebih dua minggu lagi, agar ini juga tidak menggangu pekerjaan besar kita yaitu menyelesaikan Covid dan ekonomi,” kata Jokowi.
Berdasarkan catatan terbaru dari Satgas Covid-19, 17 daerah kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam zona merah dan akan melaksanakan Pilkada serentak adalah. Daerah tersebut antar lain Kota Gunungsitoli (Sumatera Utara), Kota Payakumbuh (Sumatera Barat) Kota Tanjungpinang (Kepulauan Riau).
Kemudian Kota Bandar Lampung (Lampung), Pesawaran (Lampung), Kota Cilegon (Banten), Bandung (Jawa Barat), Karawang (Jawa Barat), Tasikmalaya (Jawa Barat).
Selanjutnya Boyolali (Jawa Tengah), Kendal (Jawa Tengah), Pemalang (Jawa Tengah), Sukoharjo (Jawa Tengah), Sragen (Jawa Tegah), Barito Timur (Kalimantan Tengah), Kutai Kartanegara (Kalimantan TImur), dan Kutai Timur (Kalimantan Timur).
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia