Jepang Laporkan 2.000 Kasus Harian Covid untuk Pertama Kali
Jepang melaporkan lebih dari 2.000 kasus virus corona pada Rabu (18/11) untuk pertama kalinya sejak wabah melanda. Para ahli mengatakan temuan itu bisa menjadi gelombang ketiga pandemi di negara itu.
Sebelum Rabu, rekor kasus harian virus corona di Jepang dilaporkan mencapai 1.737 selama tiga hari berturut-turut hingga Sabtu. Kemudian angkanya melonjak pada Rabu dengan 2.195 kasus.
Tokyo mencatat 493 kasus Covid-19, di mana pemerintah setempat berencana untuk meningkatkan kewaspadaan ke tingkat tertinggi di tengah kebangkitan virus.
Dilansir Japan Today, jumlah itu melebihi rekor tertinggi sebelumnya yang tercatat pada 1 Agustus dengan 472 kasus di Tokyo.
Berdasarkan kelompok usia, kasus terbanyak adalah orang berusia 20-an sebanyak 123 kasus, diikuti 92 kasus di usia 30-an, dan 89 kasus di usia 40-an. Jumlah itu merupakan hasil dari 1.292 tes yang dilakukan pada 15 November.
Berdasarkan analisis situasi oleh panel ahli, Jepang diperkirakan akan mengumumkan peningkatan peringatan darurat pada Kamis. Sebelumnya pemerintah Tokyo telah menurunkan peringatan dari level tertinggi ke level saat ini pada 10 September lalu.
Sejauh ini, Tokyo telah menyaksikan lebih dari 35 ribu kasus infeksi virus corona. Dalam sepekan hingga Selasa, jumlah rata-rata harian infeksi baru mencapai 309,9, ini mendekati level yang terlihat pada awal Agustus ketika Tokyo dilanda puncak kasus harian sebanyak 472. Menurut pemerintah daerah, di antara mereka telah dirawat di rumah sakit, sementara 39 mengalami gejala serius.
Sementara itu, Hokkaido yang melaporkan 233 kasus telah meminta warga Sapporo untuk tinggal di rumah setelah Covid-19 menginfeksi wilayah itu selama berhari-hari.
Prefektur lain yang melaporkan angka infeksi yang tinggi antara lain Osaka dengan 273, Kanagawa dengan 226, Aichi dengan 141, Saitama dengan 126, Hyogo dengan 103, Shizuoka dengan 87, Chiba dengan 66, Okinawa dengan 41, dan Ibaraki dengan 39.
Hingga saat ini, total infeksi virus corona di Jepang mencapai 120.815 kasus, 1.913 dinyatakan meninggal, dan 105.697 telah sembuh.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia