Bisnis Logistik dan Jasa Kurir Melejit di Tengah Corona
Bisnis logistik dan jasa pengiriman atau kurir menjadi sektor yang meraih lonjakan pertumbuhan saat pandemi covid-19. Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan itu dipicu peningkatan aktivitas digital masyarakat saat pandemi, termasuk di dalamnya belanja online atau daring.
Ia merinci kegiatan logistik saat pandemi masih dapat bertahan bahkan mengalami pertumbuhan positif adalah layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).
Sementara itu data Kementerian Keuangan menunjukkan transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp20,7 triliun.
Kepala Cabang Utama JNE Solo Bambang Widiatmoko mengatakan tren peningkatan transaksi sebenarnya sudah terjadi sejak awal pandemi yang terjadi pada Maret dan April lalu.
Saat itu, volume pengiriman barang meningkat sampai 30 persen.
“Ini dipengaruhi banyaknya masyarakat beraktivitas di rumah, tetapi tetap melakukan transaksi pembelian lewat online,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (16/11).
Bambang menjelaskan sebelum pandemi rata-rata volume pengiriman dari Solo ke berbagai wilayah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur mencapai 20 ton per bulan. Sebagian barang itu dikirim via darat dan udara.
Untuk menangkap peluang tersebut, Bambang mengatakan pihaknya harus memperkuat armada dengan menambah jumlah truk. Saat ini, pihaknya diperkuat 35 unit armada yang didominasi dari ATPM Isuzu seperti jenis truk Giga dan Elf NKR.
Menurut dia, bisnis pengiriman adalah bisnis kepercayaan dan ketepatan waktu. Makanya, armada yang dikerahkan juga harus memiliki keandalan.
“Sebagai pelaku usaha, dibutuhkan kendaraan yang efisien, tetapi untuk bisnis seperti ini, kendaraan yang andal yang benar-benar dibutuhkan. Apalagi, operasional kami 24 jam tanpa henti, sehingga butuh dukungan keandalan,” ujar Bambang.
Inovasi logistik
Sementara itu, Kepala Wilayah Astra Isuzu Jateng dan DIY Sucipto mengatakan pihaknya terus berusaha melakukan berbagai inovasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis sektor logistik dan kurir.
Selain itu, juga terus berusaha meningkatkan layanan purna jual dengan menyediakan berbagai suku cadang yang dibutuhkan konsumennya di rute-rute yang dilalui.
“Dengan demikian, jika terjadi kerusakan dan perlu pergantian suku cadang maka dengan mudah dan cepat bisa mendapatkan. Sehingga, tidak terlalu lama mengganggu waktu kerja konsumen,” kata Sucipto.
Diakui, saat masa pandemi pihaknya menggarap serius sektor industri yang masih bertumbuh, seperti logistik. Tren pertumbuhan bisnis sektor logistik dan kurir di Jateng dan DIY diprediksi akan terus berkembang.
Sucipto optimistis bisnis logistik dan kurir masih akan terus meningkat ke depannya pascapandemi covid-19. Hal itu akan berdampak positif bagi bisnis otomotif secara umum dan Isuzu khususnya.
Berdasarkan data Gaikindo, di sektor otomotif penjualan mobil komersial mengalami pertumbuhan positif, sedangkan secara nasional pangsa pasar varian Isuzu di kendaraan komersial sedang bertumbuh.
Pertumbuhan sektor otomotif salah satunya didukung posisi strategis Jateng dan DIY sebagai daerah transit atau penghubung antara wilayah barat dan timur Pulau Jawa yang menggunakan transportasi darat.
Membaiknya pasar otomotif di Jateng dan DIY ikut berimbas pada pangsa pasar Isuzu di wilayah tersebut. Posisi tertinggi berada di wilayah Solo dan sekitarnya dengan pangsa pasar 40,2 persen, disusul DIY 36,2 persen, Pekalongan 30,8 persen, dan Semarang 23,1 persen.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia