Rupiah Berotot ke Rp14.255 per Dolar AS Walau RI Resesi
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.255 per dolar AS pada Jumat (6/11) pagi. Posisi tersebut menguat 0,90 persen dibandingkan perdagangan Kamis (5/11) sore yang di level Rp14.380 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia menguat 0,10 persen, bath Thailand menguat 0,44 persen, dolar Taiwan menguat 0,09 persen, won Korea Selatan menguat 0,27 persen, peso Filipina menguat 0,05 persen, dan rupee India menguat 0,48 persen.
Sebaliknya Yen Jepang melemah 0,14 persen, dolar Singapura melemah 0,12 persen, dan yuan China melemah 0,20 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju masih bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,15 persen dan dolar Australia menguat 0,19 persen. Sedangkan dolar Kanada melemah 0,21 persen dan franc Swiss melemah 0,01 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan perhitungan suara yang belum selesai dan tuduhan manipulasi suara dalam Pilpres Amerika Serikat ternyata tidak mencegah pasar mengantisipasi potensi kemenangan Biden dengan masuk ke aset-aset berisiko.
“Penguatan besar rupiah kemarin bisa menjadi momentum penguatan hari ini,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Kondisi dalam negeri yang kondusif setelah disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja dan sinyal pemulihan ekonomi dari PDB kuartal III 2020 juga membantu penguatan. “Hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.300-14.450 per dolar AS,” tandasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com