Kemenkes Khawatir Kasus Covid-19 Turun karena Tes yang Rendah

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan RI, Muhammad Budi Hidayat mengkhawatirkan penurunan angka kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari pasca libur panjang dan cuti bersama 28 Oktober-1 November.

Menurutnya ada dua kemungkinan penyebab penurunan jumlah kasus Covid-19, pertama karena suspek covid-19 yang turun sehingga jumlah spesimen yang dikirim ke laboratorium juga menurun, atau karena kurangnya upaya penelusuran kontak (contact tracing).

“Ini [kasus positif menurun] apakah memang betul riil dari suspek memang menurun, kalau itu yang terjadi Alhamdulillah berarti kondisi ini terkendali atau mengarah ke lebih baik. Tetapi ini jika karena kurang dari upaya pelacakan kontak, ini yang kita khawatirkan turunnya ini memang hanya karena kita kurang melakukan contact tracing,” kata Budi saat membuka webinar ‘Workshop Aplikasi Pelacakan Kontak’, Selasa (3/11).

Berdasarkan data harian Satgas Covid-19, jumlah testing dalam seharinya masih berkisar pada angka 20 ribu orang dalam sehari. Pada momen libur panjang dan cuti bersama, tepatnya 1 November lalu, pengetesan bahkan hanya dilakukan pada 17 ribu orang dalam sehari.

Rinciannya pada 28 Oktober, jumlah yang di testing sebanyak 27.344 orang, 29 Oktober 25.393 orang, 30 Oktober 23.278 orang, 31 Oktober 27.459 orang, 1 November 17.971, dan 2 November 20.146.

Padahal jika merujuk pada anjuran testing Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 1.000/ 1 juta penduduk dalam sepekan. Dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia 267 juta jiwa, maka idealnya testing Indonesia sebanyak 267 ribu per pekan, sehingga rata-rata testing harian minimal 38 ribu sehari.

Minimnya jumlah testing dalam sepekan terakhir juga berdampak pada kurva kasus positif covid-19 terlihat melandai dari 4.000-an kasus sehari menjadi 2.000-an kasus seharinya.

Pada 28 Oktober penambahan kasus positif berada di angka 4.029, kemudian turun 3.565 pada 29 Oktober, kembali turun pada 30 Oktober 2.897, sempat naik esoknya, 31 Oktober 3.143, kemudian terus menurun hingga ditemukan 2.696 kasus pada 1 November, dan 2.618 pada 2 November.

Melihat kasus yang melandai, Budi mengimbau agar seluruh masyarakat bersikap optimis bahwa kasus memang melandai. Ia juga meminta para petugas kontak tracing giat mencari dan menemukan kasus positif sehingga pandemi covid-19 mulai terkendali.

“Mudah-mudahan kita berpikir optimis kondisi ini bisa kita lalui, tadi salah satu caranya dibantu teman-teman melakukan pelacakan lebih cepat, dan meng-cover jumlah yang lebih besar,” tuturnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *