AS Resmi Resesi Tapi Wall Street ‘Senyum Girang’, Kok Bisa?
Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup di zona hijau pada Kamis (29/10/2020). Rally saham teknologi jelang laporan pendapatan menjadi amunisi Wall Street.
Selain itu, meski dalam basis tahunan (yoy) ekonomi AS resmi resesi di mana ekonomi kembali -2,9% di kuartal III (Q3) 2020 dari sebelumnya -9% di Q2, secara kuartalan (qtq) data ekonomi AS di Q3 2020 yang melesat 33,1%. Sebelumnya ekonomi Q1 dan Q2 berkontraksi yakni -5% dan -31,4%.
Dow Jones Industrial Average naik 139,16 poin atau 0,52% ke 26.659,11. Sementara S&P 500 naik 39,08 poin atau 1,19% ke 3.310,11 dan Nasdaq naik 180,73 poin atau 1,64% ke 11.185,59.
Ini menjadi sentimen ‘indah’ bagi investor setelah beberapa hari gelisah karena lonjakan kasus corona (Covid-19). Covid kembali naik di AS di mana sepekan kemarin ada setengah juta kasus baru.
“Musim pendapatan sejauh ini telah menghasilkan kejutan positif,” kata kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York, Tim Ghriskey, sebagaimana dikutip Reuters.
“Kami pikir itu membantu memicu reli hari ini untuk mengantisipasi kejutan positif dari perusahaan-perusahaan ini.”
Sementara itu, pendapatan Amazon mengalahkan perkiraan Wall Street. Pandemi mendorong lebih banyak orang untuk berbelanja bahan makanan dan barang penting lainnya secara online di platformnya.
Penjualan bersih naik menjadi $ 96,15 miliar dari $ 69,98 miliar setahun sebelumnya. Amazon merupakan perusahaan yang didirikan orang terkaya dunia Jeff Bezos.
Alphabet, induk Google, juga melaporkan pendapatan naik menjadi US$ 46,17 miliar dari US$ 40,5 miliar. Pertumbuhan kembali membaik setelah awal tahun tertatih akibat sulitnya iklan di awal pandemi.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia