Prancis Catat Lebih dari 30 Ribu Kasus Baru Covid-19 dalam 24 Jam
Kementerian Kesehatan Prancis melaporkan 30.621 kasus baru virus korona pada Kamis. Ini menjadi rekor harian baru dan jumlah tertinggi sejak akhir Mei.
“Angka terbaru menjadikan jumlah total infeksi menjadi 809.684. 88 kematian baru juga dicatat, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 33.125. Sementara sekitar 6.529 orang tetap dirawat di rumah sakit, naik 496 dari Rabu, dengan 1.750 pasien di ICU, naik 713,” ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Prancis, seperti dikutip Anadolu, Jumat 16 Oktober 2020.
Angka infeksi yang tinggi adalah bukti bahwa Prancis memang berada dalam gelombang kedua epidemi. Kondisi ini menjadi pembenaran untuk serangkaian tindakan ketat yang ditetapkan minggu ini oleh Presiden Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Jean Castex.
Dalam wawancara yang disiarkan televisi Rabu malam, Macron mengumumkan keadaan darurat resmi yang akan dimulai dari tengah malam Sabtu. Jam malam juga akan dimulai diberlakukan di 10 wilayah dan kota terbesar di Prancis tempat virus masih aktif beredar, termasuk Paris, Ile-de-France, Lille, Grenoble, Lyon, Aix-Marseille, Montpellier, Rouen, Saint-Etienne dan Toulouse.
Jam malam akan berlangsung dari jam 9.00 malam sampai 6.00 pagi untuk empat minggu berikutnya.
Castex memaparkan rincian protokol kesehatan baru. “Semua pesta dan pertemuan pribadi menggunakan ruang publik akan dilarang, termasuk pesta pernikahan dan pertunangan. ‘Aturan enam’ berlaku dalam pertemuan yang harus dibatasi tidak lebih dari enam orang,” tegas PM Castex.
Restoran juga mengizinkan tidak lebih dari enam pelanggan per meja dan harus mencatat nama dan nomor telepon setiap orang jika pelacakan kontak perlu dilakukan. Universitas dan lembaga pendidikan tinggi akan mengizinkan tidak lebih dari 50 persen siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas.
Entitas yang dikecualikan dari jam malam adalah perusahaan medis, hotel, restoran, perusahaan pengiriman rumah, dan perusahaan umum yang diwajibkan tetap buka pada malam hari, seperti kantor polisi dan pemadam kebakaran.
Seperti selama aturan pengetatan yang baru, sertifikat akan kembali digunakan untuk memvalidasi alasan keluar dari pintu selama jam malam. Sertifikat akan tersedia di situs web Kementerian Dalam Negeri.
“Tindakan itu harus diterapkan dengan akal sehat. Beberapa perjalanan akan diizinkan, karena alasan kesehatan, untuk pergi ke rumah sakit atau apotek, atau untuk alasan profesional,” kata Castex.
“Mengajak anjing jalan-jalan juga memungkinkan,” tambahnya, tetapi dengan sertifikat.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengumumkan mobilisasi 12.000 polisi dan polisi dan menyarankan bahwa bukti pekerjaan harus ditunjukkan jika keluar karena alasan pekerjaan. Pelanggar akan menghadapi denda 135 Euro atau sekitar Rp2 juta. Sedangakan pelanggaran berulang dapat dikenakan denda setinggi 3.750 Euro atau sekitar 64 juta atau enam bulan penjara, tergantung pada pelanggarannya.
Menteri Tenaga Kerja Elisabeth Borne mendorong pengusaha untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah dua sampai tiga hari, jika memungkinkan. Sementara Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengumumkan bahwa dana solidaritas negara bagi perusahaan untuk membantu mereka menghadapi krisis virus korona akan diberikan ke hotel, kafe, dan restoran.
Pembebasan dari iuran jaminan sosial pemberi kerja juga akan berlaku untuk perusahaan tertentu. Le Maire juga mengumumkan perpanjangan enam bulan dari skema pinjaman yang dijamin negara dan telah meminta Federasi Perbankan Prancis untuk perpanjangan satu tahun bagi perusahaan untuk membayar kembali pinjaman yang sudah dipinjam.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id