Kim Kardashian Sumbang Rp14 M Bantu Korban Konflik Armenia
Kim Kardashian menyumbang US$1 juta atau setara dengan Rp14,6 miliar ke the Armenia Fund di tengah konflik negara tersebut dengan Azerbaijan.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Kim pada akhir pekan, ia mengungkapkan alasan mengapa melakukan donasi ke negara yang telah mengalami konflik memperebutkan wilayah tersebut.
“Saya sangat terhormat menjadi bagian dari upaya global untuk mendukung @armeniadund,” kata Kim menyebut organisasi yang mengurus pihak yang kena imbas dampak kerusuhan melalui makanan, tempat tinggal, dan medis.
Saya telah berbicara tentang situasi terkini di Armenia dan Artsakh dan berbincang dengan banyak pihak untuk meningkatkan kesadaran akan krisis yang tidak dapat kita biarkan lebih lanjut,” kata Kardashian yang merupakan keturunan orang Armenia dari ayahnya, Robert Kardashian.
“Pikiran dan doa saya bersama laki-laki, perempuan, dan anak-anak berani di sana. Saya ingin semua orang mengingat bahwa terlepas dari jarak yang memisahkan kami, kami tak dibatasi oleh batas dan kami adalah satu bangsa Armenia global,”
“Saya akan berdonasi US$1 juta untuk membantu upaya mereka di lapangan dan mengundang kalian untuk bergabung dengan saya,” lanjutnya.
Bukan hanya Kim, saudaranya yang lain seperti Kourtney dan Khloe Kardashian juga melakukan hal yang serupa. Mereka berharap para pengungsi bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Bantuan dari para Kardashian ini datang setelah Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk gencatan senjata di Nagorno-Karabakh pada Sabtu (10/10), menurut CBS News dikutip oleh ET.
Keputusan itu datang usai pertempuran sengit selama dua minggu yang menjadi tanda permusuhan terburuk di wilayah tersebut selama seperempat abad terakhir.
Namun gencatan senjata tersebut tak berlangsung lama. Kedua belah pihak menuduh satu sama lain bertanggung jawab atas pertikaian yang terjadi.
Pemerintah Azerbaijan mengklaim serangan yang dilancarkan oleh pasukan Armenia pada Sabtu (10/10) malam menyebabkan tujuh orang tewas. Serangan dilancarkan satu hari setelah kedua pihak menyetujui gencatan senjata.
Uni Eropa sendiri menyatakan keprihatinannya atas laporan pelanggaran gencatan senjata antara dua negara tersebut dan mendesak keduanya mematuhi gencatan senjata.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id