Demo Berujung Kerusuhan, IHSG Dibuka Merah & Mulai Galau
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (9/10/20) dibuka merah tipis 0,05% di level 5.036,47. Selang 8 menit IHSG masih berkutat di zona merah dengan penurunan 0,09% di level 5.034,83 buntut dari demonstrasi penolakan UU Ciptaker oleh mahasiswa dan buruh yang semakin berlarut-larut.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 1 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 465 miliar.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 11 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 5 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan beli bersih sebesar Rp 1 miliar dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan net buy sebesar Rp 3 miliar.
Dari dalam negeri, Efek positif jangka panjang Omnibus Law pun terpaksa dibayangi efek jangka pendeknya, yakni penolakan berbagai elemen masyarakat, terutama buruh dan mahasiswa yang ditunjukkan dengan demonstrasi selama tiga hari berturut-turut. Jika demonstrasi kembali berlanjut, maka investor akan mempersepsikan bahwa nasib UU tersebut bakal di ujung tanduk: direvisi kembali, atau nyangkut di Mahkamah Konstitusi (MK).
Opsi revisi “masih terbuka”, karena Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sendiri mengaku bahwa apa yang mereka ketok palu atau sepakati di Sidang Paripurna Senin (5/10/2020) lalu bukanlah UU yang final, melainkan masih direvisi akibat salah ketik (typo).
“Draf yang disahkan di paripurna ya final. Tapi bukan yang bereda di luar,” ujar Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Ahmad Baidhowi kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/10/2020).
Sementara itu bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (8/9/2020), menyusul pertaruhan investor bahwa negosiasi stimulus d Kongres bakal tercapai sebagaimana tersirat dari pernyataan kedua petinggi partai.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 122 poin ( 0,4%) ke 28.425,51 dan S&P 500 naik 0,8% ke 3.446,83. Nasdaq tumbuh 0,5% ke 11.420,98. Reli tersebut terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox pada Kamis pagi mengatakan bahwa pihaknya dan Partai Demokrat telah memulai “pembicaraan yang sangat produktif.”
Di sisi lain, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa tidak akan ada stimulus ketengan, yang dikeluarkan khusus untuk membantu industri penerbangan. Artinya, pembicaraan kedua pihak yang berseteru di Kongres tersebut masih berfokus pada stimulus miliaran dolar yang sempat dihentikan pembicaraannya oleh Trump.
Di tengah negosiasi stimulus yang maju-mundur, data mingguan klaim pengangguran menunjukkan angka 840.000 atau lebih buruk dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan pengajuan klaim oleh mereka yang baru menganggur bakal mencapai 825.000. Pekan sebelumnya, klaim pengangguran mencapai 837.000.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Stocks Asia