Para Pemain Arema FC Sempat Gundah karena Penundaan Liga 1 2020
General manager Arema FC, Ruddy Widodo, mengakui penundaan kembali Liga 1 2020 memberikan dampak yang sangat besar terhadap seluruh lapisan tim.
Menurut Ruddy, pihak yang paling terdampak adalah para pemain sebagai elemen utama dalam sepak bola.
Dia menyebut beberapa pemain merasakan kekecewaan yang sangat berat karena sangat mendadak.
“Ya wajar (kecewa) karena (keputusan penundannya) last minutes. Ada beberapa yang down,” kata Ruddy.
“Ada beberapa yang cerita ke Kuncoro (asisten pelatih), lalu oleh Kuncoro diberi motivasi. Untuk pemain, tugasmu kini latihan, meskipun hanya mendapatkan 25 persen. Untuk urusan lain biar diurus orang-orang di atas,” ucap dia.
Menurut Ruddy Widodo, penundaan ini tidak hanya berimbas pada perubahan jadwal bermain.
Masalah pembayaran gaji pun ikut mengalami penyesuaian kembali.
Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 bahwa pembayaran gaji sebesar 50 persen berlaku mulai satu bulan sebelum lanjutan Liga 1 2020 digulirkan.
Oleh karena lanjutan Liga 1 2020 ditunda hingga bulan November, praktis pembayaran gaji 50 persen bergeser mulai bulan Oktober ini.
Sementara itu, untuk bulan September tetap dibayarkan 25 persen.
Arema bersyukur seluruh pemain bisa memahami kondisi ini dan menerima penyesuain gaji.
“Saya sudah bicara ke pemain, karena ini masih dalam masa tunggu pembayaran 25 persen, jadi nanti 50 persennya pada Oktober karena nanti selesainya bulan Maret,” tutur Ruddy.
“Jadi anggap saja tabungan yang seharusnya Februari selesai, sekarang selesai di Maret. Alhamdulillah tidak ada yang komplain.”
Ruddy Widodo memang tidak memiliki kuasa untuk mengubah situasi ini.
Namun, sebagai manajer, dia terus berikhtiar memberikan jalan terbaik sambil menanti hal-hal baik tiba.
“Saya sebagai manajer menyampaikan bahwa ini programnya Presiden, bagaimana kami berdampingan dengan Covid-19. Ya, terus bagaimana lagi, Arema tetap mempersiapkan tim,” ucap Ruddy.
Sumber : kompas.com
Gambar : Terbaiknews.net