Harga Minyak WTI Naik di Tengah Pembahasan Stimulus AS
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menanjak pada perdagangan Rabu (30/9), waktu Amerika Serikat (AS). Harapan pasar terhadap kesepakatan stimulus ekonomi AS memberi sentimen positif.
Dilansir dari Antara, Kamis (1/10), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November menguat 2,4 persen menjadi US$40,22 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sebelumnya, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman November melemah 3,2 persen menjadi US$39,29 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara, kekhawatiran peningkatan kasus penularan virus corona masih memberikan tekanan pada harga minyak mentah Brent.
Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 8 sen menjadi US$40,95 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 3,3 persen sen menjadi US$41,03 per barel di London ICE Futures Exchange.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyatakan ada harapan dari terobosan bantuan pandemi virus corona. Harapan itu ada ketika DPR siap memberikan suara tentang RUU baru virus corona sebesar US$2,2 triliun.
Dengan tekanan yang naik jelang pemilu pada 3 November 2020 mendatang, Mnuchin berharap dirinya dan Pelosi bisa mencapai kesepakatan yang masuk akal.
“Pertarungan sedang berlangsung menuju RUU stimulus,” kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho Bob Yawger.
Menurutnya, RUU terkait stimulus di masa pandemi itu akan memberikan angin segar bagi seluruh industri termasuk minyak. Pasalnya, permintaan minyak akan membaik dengan beleid tersebut.
Kendati begitu, ia pesimistis bahwa pembahasan terkait RUU itu akan membuahkan hasil. Pembahasan tersebut hanya memberikan sentimen positif ke pasar dalam jangka pendek.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia