Dolar AS Gerogoti Kemilau Emas Dunia
Emas berjangka di divisi Comex di New York Mercantile Exchange jatuh pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena dolar Amerika Serikat (USD) menguat untuk hari ketiga. Jika USD menguat, biasanya emas akan tertekan karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi.
Mengutip Xinhua, Kamis, 24 September 2020, kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember turun USD39,2 atau 2,05 persen menjadi USD1.868,4 per ons. Emas berada di bawah tekanan ekstensif karena kenaikan dolar dipicu oleh melemahnya euro.
Biasanya ketika terjadi kekacauan di pasar atau di dunia, investor beralih ke emas sebagai tempat investasi berlindung yang aman. Tapi dalam kasus ini mereka pindah ke dolar karena pejabat The Fed mengisyaratkan dalam beberapa hari terakhir bahwa bank sentral mungkin tidak menunggu sampai inflasi inti rata-rata dua persen secara tahun ke tahun untuk menaikkan suku bunga.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Markit menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) naik menjadi 53,5 pada Agustus, menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi. Emas juga berada di bawah tekanan karena ekuitas AS dan indeks pasar saham turun di seluruh dunia.
Adapun perak untuk pengiriman Desember turun 1,418 dolar AS atau 5,78 persen menjadi USD23,105 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober turun sebanyak USD14,4 atau 1,68 persen menjadi USD843 per ons.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat melemah di tengah aksi jual besar-besaran pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Aksi jual itu terjadi lantaran melemahnya indikator makroekonomi yang membayangi prospek pemulihan usai terhantam covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 525,05 poin atau 1,92 persen menjadi 26.763,13. Sedangkan S&P 500 turun 78,65 poin atau 2,37 persen menjadi 3.236,92. Indeks Komposit Nasdaq merosot 330,65 poin atau 3,02 persen menjadi 10.632,99.
Seluruh 11 sektor di naungan S&P 500 mengalami kerugian, masing-masing dari sektor energi, teknologi, dan material turun 4,55 persen, 3,21 persen dan 2,93 persen. Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah, dengan sembilan dari 10 saham teratas mengakhiri hari dengan catatan suram.
Flash AS Composite Output Index turun menjadi 54,4 pada September dari 54,6 pada bulan sebelumnya, menurut data yang dikeluarkan oleh IHS Markit. Penurunan bulan ke bulan dari Flash Composite Purchasing Managers Index pada September di zona euro dan Inggris juga membebani sentimen pasar.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id