Presiden Prancis Dorong Era Baru Globalisasi
Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai krisis globalisasi saat ini tidak dapat diselesaikan melalui manuver nasionalisme. Menurutnya, krisis ini dapat diselesaikan dengan cara membangun era baru globalisasi yang lebih adil, seimbang, serta berkelanjutan.
Macron menyebut globalisasi saat ini menghadapi berbagai tantangan yang dipicu krisis finansial, transformasi dunia, dan juga pandemi virus korona (covid-19). Dalam krisis saat ini, Macron menilai negara-negara global tidak seharusnya menarik diri dan menerapkan kebijakan proteksionisme.
Ia menyebut globalisasi dalam beberapa tahun terakhir telah mendatangkan kemajuan dan kesejahteraan bagi populasi global. Namun Macron meminta negara-negara dunia untuk mempertimbangkan kenyataan-kenyataan terkini, seperti pandemi covid-19, dan berusaha bersama dalam membangun era baru globalisasi.
“Kita harus berusaha bersama dalam membuat pondasi menuju globalisasi yang lebih adil, seimbang, setara, dan berkelanjutan,” kata Macron, dalam pidato virtual dari Prancis di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Selasa 22 September.
Ia menekankan bahwa perang melawan ketidaksetaraan harus menjadi semangat inti dari globalisasi baru.
Dalam pidato berdurasi hampir 50 menit, Macron menyuarakan multilateralisme, dengan mengatakan bahwa rekonstruksi dari pondasi orde internasional membutuhkan pembangunan kerja sama global berdasarkan aturan-aturan yang jelas.
“Multilateralisme bukan hanya sebuah langkah kepercayaab, tapi kebutuhan operasional,” sebut Macron, dilansir dari Xinhua, Rabu 23 September 2020.
Selain globalisasi dan multilateralisme, Macron juga menyuarakan kekhawatirannya atas isu perubahan iklim. Ia mengatakan Desember mendatang akan menandai lima tahun ditandatanganinya Perjanjian Iklim Paris. Macron menyayangkan bahwa sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam perjanjian itu kemungkinan tidak akan tercapai.
Menjelang peringatan Perjanjian Iklim Paris, Macron ingin Prancis memobilisasi komunitas internasional dalam menyadari “sudah seberapa jauh kita melangkah” dalam komitmen-komitmen perubahan iklim.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia