Ellen DeGeneres Blak-blakan soal Skandal Acara di Musim Baru
Ellen DeGeneres memutuskan untuk melanjutkan acaranya, Ellen DeGeneres Show, yang sempat terhenti dan rehat karena kasus skandal pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah oknum stafnya dan lingkungan kerja yang toksik.
Ellen bahkan telah memberikan trailer sekaligus pernyataannya terkait kasus yang membelit acaranya tersebut. Dalam pernyataan yang diunggah di akun media sosialnya, Senin (21/9) malam, Ellen meminta maaf kepada semua pihak yang terdampak kasus itu.
“Selamat datang di musim ke-18 Ellen DeGeneres Show. Bila kalian melihat ini karena mencintai saya, terima kasih. Bila kalian melihat ini karena membenci saya, selamat datang,” kata Ellen.
“Saya sangat bergembira kembali ke studio. Saya mencari cara bagaimana menyampaikan ini secara langsung. Dan sayangnya berbicara secara langsung kepada orang lain dilarang selama enam bulan terakhir,” lanjutnya merujuk pada situasi pandemi.
Dalam syuting musim ke-18 yang digelar dengan penonton virtual tersebut, Ellen mengakui kebenaran tuduhan lingkungan kerja yang toksik tersebut dan menyebut hal itu tak sepatutnya terjadi di acaranya.
Ellen juga menyebut dirinya mengakui dan bertanggung jawab secara penuh atas kasus yang terjadi. Ia pun menyebut telah melakukan banyak pembicaraan dengan kru dan rencana masa depan yang ingin mereka ambil.
“Kami melakukan perubahan penting. Dan hari ini, kami memulai babak baru,” kata Ellen.
Elle juga menjawab sejumlah tudingan yang beredar di media sosial juga media bahwa dirinya tak seramah seperti yang di depan televisi. Ia mengakui julukan “kind lady” adalah hal yang rumit, karena ia juga mengakui diri sebagai manusia biasa.
“Saya adalah yang kalian lihat di televisi. Tapi saya juga banyak hal lainnya, kadang saya marah, kadang say sedih, kadang saya cemas, saya tak sabar, dan saya juga menghadapi itu semua,” kata Ellen.
“Masalahnya, saya tak mungkin berpura-pura dan membodohi kalian setiap hari selama 17 tahun. Ini lah saya. Dan niat saya adalah menjadi orang terbaik yang bisa saya lakukan.” lanjutnya.
Sementara itu, seorang sumber mengatakan kepada People bahwa Ellen akan blak-blakan membahas soal kasus tersebut di depan pemirsanya.
“Tak ada yang menahannya lagi,” kata sumber tersebut. “Hal itu jadi hal yang pedih, lucu, dan amat jujur tentang apa yang terjadi selama musim panas. Dia mengerti penontonnya ingin mendengar langsung darinya dan menantikan berbicara langsung kepada mereka,”
Sumber itu juga membenarkan bahwa Ellen berkomunikasi langsung dengan para stafnya melalui zoom selama musim panas dan “mengetahui bahwa adalah kewajibannya memastikan semua orang didengar dan dihargai.”
Pada Agustus 2020, tim produksi program The Ellen DeGeneres Show mendepak tiga produser senior di tengah tudingan lingkungan kerja yang toksik.
Juru Bicara Warner Bros. mengonfirmasi kepada Variety bahwa produser eksekutif acara tersebut, Ed Glavin, Kevin Leman, serta Jonathan Norman, sudah keluar dari program.
Sementara itu, tersisa Mary Connelly, Andy Lassner, dan Derek Westervelt yang akan tetap di acara itu sebagai produser eksekutif bersama pembawa sang pembawa acara, DeGeneres.
Tim Warner Bros menyampaikan kabar ini kepada staff pada Senin (17/8) sore melalui rapat virtual yang dihadiri DeGeneres. Menurut sejumlah laporan, DeGeneres sangat emosional sampai meneteskan air mata saat meminta maaf di hadapan 200 staf produksinya.
Menurut berbagai sumber, DeGeneres mengatakan ke staf bahwa dia “tidak sempurna” dan menyadari bahwa dalam upaya agar pertunjukan berjalan dengan baik, terkadang para pemimpin tidak peka terhadap “manusia” seperti yang seharusnya mereka lakukan.
Setelah mewawancarai lebih dari 100 orang yang terkait dengan acara tersebut, tim menemukan bahwa tidak ada bukti rasisme “sistemik” di acara tersebut. Namun, ada pengakuan yang mengatakan bahwa perlu perhatian lebih dalam hal keragaman dan inklusi.
DeGeneres lantas berjanji bahwa semua staff, termasuk ia sendiri, akan berpartisipasi dalam pemahaman tentang keberagaman dan inklusi. Pemandu acara berusia 62 tahun itu juga mengumumkan bahwa DJ tetap acara tersebut, Stephen “tWitch” Boss, naik pangkat menjadi produser eksekutif.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com