Banjir Bandang di Sukabumi Dipicu Gelombang Rossby
Banjir bandang yang melanda Sukabumi, Jawa Barat, dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan penyebab timbulnya cuaca ekstrem sehingga memicu hujan lebat dan banjir.
“Hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi,” kata Guswanto dalam keterangannya, Selasa (22/9).
“Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat,” terang dia.
Salah satu peristiwa sebagai dampak cuaca ekstrem ini adalah banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi pada Senin (21/9) kemarin. Tercatat, curah hujan intensitas tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam dalam pukul 15.00-19.00 teramati di Citeko.
Lebih lanjut Guswanto menerangkan bahwa cuaca ekstrem diprediksi berlangsung selama sepekan ke depan. Hal ini juga dipicu dari musim pancaroba pada September hingga November mendatang.
Diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebut banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 lainnya terendam.
“Luapan air Sungai Citarik tersebut berkisar 5-6 meter dan merendam beberapa perkampungan di Kecamatan Cicurug,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/9).
Rumah itu terdapat di Kampung Cipari, Desa Cisaat, Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kampung Belakan Aspol, Kelurahan Cicurug, Kampung Nyangkowek RT 002/007, Desa Mekarsari, Kampung Lio RT 002/005, Desa Mekarsari dan Perum Setiabudi, Desa Bangbayang.
Selain belasan rumah, banjir juga telah menghanyutkan sejumlah kendaraan baik roda dua maupun empat. Tak hanya itu, banjir juga menghanyutkan dua warga yang hingga kini masih dalam pencarian.
Sumber : .cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia